Demi Kemanusiaan: Bidan Dona Lubis Arungi Sungai Deras untuk Obati Warga Terisolasi !

Bidan Dona Lubis (46) saat mengarungi derasnya Sungai Batang Pasaman akibat jembatan yang terputus sepanjang 15 meter di Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, untuk mengobati pasien, Jumat (1/8/2025).-FOTO : ANTARA-
BACA JUGA:Berantas Perdagangan Orang: Komitmen Polri, Kritik Masyarakat Sipil, dan Derita Para Korban
Daerah ini masih kesulitan mengakses layanan dasar seperti transportasi, sinyal komunikasi, dan fasilitas kesehatan.
Dona menjelaskan, bukan kali pertama ia menghadapi kondisi ekstrem dalam bertugas.
Namun kali ini, risikonya lebih tinggi.
BACA JUGA:Sinergi Polisi dan Jaksa Diperkuat, Pemberantasan Korupsi Tetap Jalan
BACA JUGA:Waspada! Serangan Siber Naik Tajam
Jembatan yang sehari-hari digunakan masyarakat telah rusak total.
Air sungai yang mengalir deras bisa saja menyeret tubuhnya, namun panggilan jiwa sebagai tenaga kesehatan tak bisa diabaikan.
“Baju basah kuyup, tubuh menggigil, tapi saya tahu pasien harus tetap mendapat obat. Kami ini pelayan masyarakat, bukan hanya dalam keadaan mudah, tapi terutama saat sulit,” katanya.
Aksi heroik Dona terekam oleh warga dan viral di berbagai platform media sosial.
Video dan foto yang menunjukkan dirinya mengarungi sungai sambil memanggul tas medis menuai banyak pujian.
Netizen menyebutnya sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” yang pantas mendapatkan penghargaan lebih dari sekadar tepuk tangan virtual.
Pemerintah Nagari Cubadak Barat turut memberikan apresiasi dan memastikan akan memberikan dukungan penuh bagi para tenaga kesehatan yang bertugas di daerah-daerah terpencil.
“Saya bangga dengan dedikasi ibu Dona. Perjuangannya mewakili semangat pelayanan kesehatan di daerah kami,” ujar Kesria Novi, Wali Nagari Cubadak Barat.
Putusnya jembatan tidak hanya berdampak pada akses kesehatan, tetapi juga mengisolasi dua kejorongan dari aktivitas ekonomi dan pendidikan.