Diplomat Indonesia Bertugas Berdasarkan Astacita

Arsip foto - Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus (tengah) didampingi Anggota KPU RI, Idham Holik (kanan) dan Anggota Bawaslu RI Puadi (kiri) menyampaikan keterangan pers terkait kesiapan pelaksanaan Pilkada Ulan-Foto: Antara-
JAKARTA - Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus meminta para diplomat bertugas sesuai dengan Astacita yang menjadi pedoman Presiden Prabowo Subianto.
Pedoman Astacita itu harus menjadi pedoman para calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) untuk meningkatkan eksistensi NKRI di negara lain.
Lodewijk dalam siaran pers resmi Kemenko Polkam, di Jakarta, Rabu, mengatakan salah satu program Astacita yang harus dijalankan para diplomat, yakni meningkatkan perekonomian negara.
BACA JUGA:Mensos: Anggaran Sekolah Rakyat Rp1,1 T, Terbesar Laptop dan Seragam
BACA JUGA:Bea Cukai Bentuk Satgas Pemberantasan Penyelundupan
"Para duta besar dapat lebih berperan aktif melakukan diplomasi ekonomi guna mendukung target pencapaian pertumbuhan ekonomi 8 persen," katanya.
Hal tersebut, kata Lodewijk, dapat dilakukan dengan membangun hubungan diplomatis dengan negara sahabat.
Selain itu, pendekatan ekonomi pun dapat dilakukan para diplomat agar dapat membuahkan kesempatan investasi ataupun sistem dagang yang menguntungkan Indonesia.
BACA JUGA: Pasal 18 UUD 1945 Buka Peluang Kepala Daerah Dipilih DPRD
BACA JUGA:Desak Pemerintah atasi Kekerasan Seksual di Unsoed
Selain itu, Lodewijk juga berharap para diplomat mampu berperan untuk mewujudkan target Presiden Prabowo dalam meningkatkan kepemimpinan dan pengaruh dunia sesuai Global Power Index ke peringkat 29 pada tahun 2029.
"Kemenko Polkam sebagai salah satu unsur pemerintah pusat sangat mengharapkan bapak/ibu calon Dubes LBBP RI dapat menjadi perwakilan terbaik yang dapat mencerminkan jati diri dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia di tataran dunia internasional," tutup Lodewijk. (ant)