Cabe Gendot: Si Pedas Eksotis dari Dieng yang Kaya Manfaat dan Berpotensi Ekspor
Cabe Gendot bukan hanya menggoda lidah, tapi juga kaya manfaat untuk kesehatan-foto:Istimewa-
BACA JUGA:Inilah Kelembut, Camilan Tradisional OKI Sumsel dengan Cocolan Sambal Rujak Pedas Manis
Cabe ini juga terkenal dengan daya tahan terhadap suhu dingin, sehingga cocok dibudidayakan di wilayah pegunungan seperti Dieng, Wonosobo, dan sekitarnya.
Menurut petani lokal, hasil panen cabe gendot bisa mencapai 1 hingga 1,5 kg per tanaman dalam satu musim.
Tidak hanya digunakan sebagai bahan masakan, cabe ini juga dijual dalam bentuk olahan seperti sambal, saus, hingga bubuk cabai instan.
Cabe Gendot kini mulai dilirik sebagai komoditas ekspor non-tradisional. Negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan beberapa negara Eropa mulai tertarik pada produk olahan cabe super pedas ini.
Hal ini memberikan peluang besar bagi petani lokal dan pelaku UMKM untuk mengembangkan produk berbasis cabe gendot.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian setempat juga mendukung budidaya cabe gendot sebagai salah satu komoditas unggulan berbasis hortikultura, khususnya di kawasan dingin yang sebelumnya tidak ideal untuk tanaman cabai biasa.
“Cabe gendot cocok untuk daerah dingin seperti Dieng. Petani tidak perlu khawatir soal hasil panen karena permintaan pasar terus meningkat, terutama untuk produk olahan,” ujar Sugiyanto, seorang penyuluh pertanian di Wonosobo.
Selain untuk keperluan kuliner, cabe gendot juga menyimpan manfaat kesehatan yang luar biasa.
Kandungan utama dalam cabai ini adalah capsaicin, senyawa aktif yang memberikan rasa pedas dan memiliki berbagai khasiat, antara lain:
Meningkatkan metabolisme tubuh, membantu proses pembakaran lemak.
Melancarkan peredaran darah, karena efek vasodilator dari capsaicin.
Membantu meredakan nyeri, terutama pada penderita sakit kepala atau rematik.
Bersifat antibakteri dan antimikroba, baik untuk kesehatan pencernaan.
Meningkatkan nafsu makan, cocok untuk penderita kurang selera makan.
- Tag
- Share
-
-
