Jadi Contoh Komunitas Kedaerahan yang Kuat

Gubernur Sumsel, H Herman Deru berikan apresiasi tinggi terhadap peran strategis IKAWARA. Foto: Istimewa--
PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Dr. H. Herman Deru, memberikan apresiasi tinggi terhadap peran strategis Ikatan Keluarga Warkuk Ranau (IKAWARA) sebagai komunitas kedaerahan yang mampu menjadi benteng budaya di tengah derasnya arus globalisasi.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri acara Silaturahmi IKAWARA Palembang dan sekitarnya yang digelar di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Sabtu (12/7). Acara ini berlangsung penuh kehangatan dan menjadi momentum penting mempererat jalinan persaudaraan.
Gubernur Herman Deru menilai, kekompakan anggota IKAWARA merupakan bukti nyata bagaimana kekuatan komunitas dapat menjaga nilai-nilai luhur budaya daerah.
“Saya sangat bangga melihat kekompakan dan kepedulian yang terjalin erat di antara anggota IKAWARA. Ini menjadi contoh teladan bagaimana silaturahmi tetap terjaga, meskipun kita jauh dari kampung halaman,” ujar Gubernur.Ia menyebutkan, dalam menghadapi era keterbukaan global, komunitas seperti IKAWARA memainkan peran penting sebagai penjaga identitas budaya lokal.
BACA JUGA:Blokir 178 Rekening WP Nunggak
BACA JUGA:Rumah Zakat Raih Predikat “Sangat Baik” dan “Transparan” dalam Audit Syariah Kemenag RI
Menurutnya, keterbukaan terhadap budaya asing boleh saja dilakukan, asalkan tidak menggerus nilai-nilai budaya sendiri. “Kita boleh tahu dan kenal budaya asing, tapi tidak mesti ikut-ikutan, apalagi kalau bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, Herman Deru menekankan pentingnya mempertahankan bahasa, adat, dan etika masyarakat Ranau. Hal itu, katanya, menjadi ciri khas sekaligus identitas yang harus terus dirawat.
“Kita ini tidak boleh kehilangan identitas. Orang Ranau punya budaya luhur, punya adat istiadat dan tutur kata yang khas. Itu yang harus dijaga,” tegasnya.
Gubernur juga mengingatkan pentingnya bahasa daerah sebagai bagian dari warisan budaya yang tak ternilai. Ia mengajak anggota komunitas untuk terus menggunakan bahasa ibu dalam percakapan sehari-hari.
BACA JUGA:Imbau Masyarakat Tak Melempari Kereta Api
BACA JUGA:Berikan Pendidikan Bela Negara kepada Pelajar
“Bahasa daerah jangan sampai hilang. Kita boleh fasih berbahasa Inggris, boleh kenal bahasa lain, tapi bahasa kita tetap harus dijaga,” kata dia.
Selain menjadi ajang silaturahmi, acara ini juga menjadi sarana penguatan nilai-nilai sosial dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.