Ubur-ubur Tak Menyengat

Anak-anak sedang berenang bersama ubur-ubur yang tidak menyengat di Danau Kakaban-Foto : ANTARA-

Selain menikmati interaksi dengan ubur-ubur, wisatawan juga bisa menyaksikan panorama indah di sekitar Danau Kakaban.

Ribuan ubur-ubur melayang-layang di air, seolah menari dan menggoda pengunjung yang berada di tepi danau untuk ikut menceburkan diri.

Dari pinggir danau, ubur-ubur ini terlihat jelas di permukaan air dan menimbulkan rasa penasaran untuk menyentuhnya.

Danau Kakaban baru-baru ini kembali dibuka, usai sempat vakum sejak 23 Desember 2023.

Objek wisata tersebut sempat ditutup akibat populasi ubur-ubur yang sempat hilang.

Kemungkinan ubur-ubur Danau Kakaban sempat hilang akibat penggunaan zat kimia oleh wisatawan, seperti tabir surya atau body lotion saat mereka berenang yang membahayakan ekosistem danau.

Setelah ditutup selama hampir dua tahun untuk memulihkan ekosistem Danau Kakaban, objek wisata itu baru dibuka kembali pada awal tahun 2025.

Upaya pemulihan ini masih berlangsung hingga sekarang.

Salah satunya adalah dengan menutup salah satu pintu akses danau untuk menjaga keberlangsungan spesies ubur-ubur yang saat ini masih dalam tahap pertumbuhan.

Menurut anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Batu Payung Zaenal Abidin, yang memandu perjalanan wisata ANTARA di Danau Kakaban, kawasan dermaga bagian tertentu masih ditutup sementara, demi memberi ruang tumbuh bagi ubur-ubur yang masih berukuran kecil.

Awalnya juga ada pembatasan untuk snorkeling itu maksimal 20 orang. Selebihnya itu, dari pengunjung yang datang, nanti bergantian.

Dia juga menjelaskan bahwa para pemandu wisata telah diarahkan untuk memberi edukasi kepada wisatawan agar tidak menggunakan tabir surya atau alat bantu sirip renang (fin) saat berenang, karena dikhawatirkan bisa melukai atau merusak ekosistem dan ubur-ubur yang sangat sensitif.

Zaenal menyebutkan bahwa beberapa spesies ubur-ubur masih berada dalam lingkup dermaga, namun sebagian besar yang terlihat adalah individu-individu muda.

Untuk itu, pengelola setempat lebih berhati-hati dalam membuka akses agar populasi dapat kembali stabil dan tidak terganggu.

Karena baru dibuka kembali untuk kunjungan wisata, tiket masuk ke Danau Kakaban masih berupa donasi sukarela untuk jasa pemandu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan