Tragis ! Buruh Pemeras Minyak Tewas Mengenaskan, Diduga Jadi Santapan Buaya

Tangkapan layar video viral evakuasi korban serangan buaya di Sungai Dawas-foto:dokumen palpos-

Namun, desakan kebutuhan ekonomi dan belum tersedianya alternatif pekerjaan yang layak membuat sebagian warga tetap nekat melakukan pemerasan minyak mentah secara ilegal.

“Kita terus sosialisasikan dan tertibkan. Tapi masyarakat juga harus sadar akan bahayanya, bukan hanya soal hukum, tapi juga nyawa,” ujar seorang petugas yang enggan disebut namanya.

Peristiwa tragis yang menimpa Liswandi, entah karena tenggelam atau diterkam buaya, menjadi peringatan keras bagi warga yang masih terlibat dalam aktivitas ilegal dan berbahaya.

Risiko kehilangan nyawa, baik karena kebakaran, keracunan gas, atau ancaman dari hewan liar di kawasan rawa, sangat tinggi.

Akun-akun media sosial yang menyebarkan peristiwa ini juga menegaskan bahwa kejadian ini adalah konsekuensi dari mengabaikan maklumat Kapolri dan imbauan pemerintah.

“Sudah jelas dilarang, tapi masih ada saja yang nekat. Akhirnya begini jadinya,” tulis salah satu komentar netizen di postingan yang viral.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus mengumpulkan informasi dan melakukan dokumentasi terhadap insiden ini.

Meski belum ada bukti kuat soal serangan buaya, publik di Muba kembali diingatkan akan bahayanya aktivitas illegal drilling, yang bukan hanya melanggar hukum, tapi juga mengancam nyawa.

Peristiwa ini menjadi tragedi kemanusiaan dan refleksi sosial: bahwa di balik bahaya dan larangan, ada tekanan ekonomi yang tak bisa diabaikan.

Maka solusi jangka panjang tetap harus hadir dari kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan sektor swasta untuk membuka lapangan kerja yang aman dan legal bagi warga.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan