6 Penyebab Umum Pajero Sport Boros BBM: Gagah di Jalan, Gagal di SPBU !

Reporter: Echi |

Editor: Maryati |

Rabu , 25 Jun 2025 - 05:46

6 factor penyebab mobil Pajero Sport boros bahan bakar-Foto : Dokumen Palpos-

Banyak orang mengira overheat (mesin terlalu panas) adalah satu-satunya masalah serius di sistem pendingin.

Padahal kondisi sebaliknya, yaitu overcooling (terlalu dingin), juga bisa menyebabkan mesin bekerja tidak efisien.

Ketika suhu mesin tidak mencapai temperatur ideal, ECU akan memerintahkan injektor menyuplai lebih banyak bahan bakar demi menjaga suhu kerja mesin.

Akibatnya, konsumsi BBM pun meningkat.

Solusi:

Periksa termostat dan sensor suhu pendingin secara rutin.

Jika salah satu komponen ini rusak, bisa menyebabkan pendingin bekerja terus-menerus tanpa kontrol, memicu overcooling.

Penanganan cepat bisa mencegah boros BBM jangka panjang.

3. AC Terus Menyala, Mesin Bekerja Lebih Berat

Meskipun AC tidak langsung menghisap bahan bakar, tapi sistemnya bekerja dengan kompresor yang terhubung ke putaran mesin.

Ketika AC menyala terus-menerus, beban kerja mesin menjadi lebih berat.

Apalagi saat freon penuh atau sirkulasi AC sedang maksimal, tekanan meningkat dan mesin harus bekerja lebih keras.

Kondisi ini membuat ECU mengatur suplai bahan bakar lebih banyak demi menjaga performa mesin, terutama saat idle atau kecepatan rendah.

Solusi:

Gunakan AC secara bijak

6 penyebab umum pajero sport boros bbm: gagah di jalan, gagal di spbu !                            koranpalpos.com - mitsubishi pajero sport menjadi salah satu suv favorit masyarakat indonesia berkat tampilan gagah, performa tangguh, dan kenyamanan berkendara yang mumpuni.
mobil ini identik dengan pria mapan, petualang, hingga pejabat daerah karena tampilan maskulin dan kesan eksklusifnya.
namun di balik segala keunggulan itu, satu isu yang kerap mencuat dari pemilik maupun komunitas otomotif adalah borosnya konsumsi bahan bakar pajero sport, terutama pada varian bensin.
baca juga:6 mobil boros bbm 2025: dikenal akrab dengan spbu, juaranya bukan pajero sport !
baca juga:6 city car hemat bbm terbaik 2025: ringkas dan stylis, juaranya bukan honda brio !
bahkan beberapa pengguna mengeluhkan harus sering mampir ke spbu, padahal hanya digunakan untuk aktivitas harian biasa.
lantas, apa penyebab utama borosnya konsumsi bbm pada mitsubishi pajero sport?
apakah benar mobil ini memang rakus bahan bakar secara alami, atau justru karena kesalahan penggunaan dan perawatan?
baca juga:jeep wrangler rubicon, suv gagah yang boros bbm ? ini fakta konsumsi bbm-nya di jalanan indonesia !
baca juga:mengapa mobil boros bbm cukup laris dan pemiliknya crazy rich? simak alasannya !
berikut penelusuran lengkapnya:
1. nozzle injektor bermasalah: solar disemprot berlebihan
salah satu komponen vital pada mobil diesel seperti pajero sport adalah nozzle injektor.
baca juga:bocoran subaru forester gen 6 siap meluncur: mesin turbo, hybrid, dan segudang teknologi modern !
baca juga:teknologi i‑activsense mazda cx‑4: sistem keselamatan canggih, gabungan performa dan efisiensi modern !
bagian ini bertugas menyemprotkan solar ke ruang bakar dengan volume dan tekanan tertentu, yang sudah disesuaikan oleh sistem ecu (electronic control unit).
jika berfungsi normal, konsumsi bbm pun bisa dikendalikan.
namun ketika nozzle injektor mengalami kerusakan atau kebocoran, maka solar yang disemprotkan ke ruang bakar menjadi berlebihan.
baca juga:7 city car bekas paling worth it 2025: gak ada masalah dengan gaji umr ! 
baca juga:toyota raize, honda wr-v, atau nissan magnite: siapa suv kompak terbaik 2025 ?
hal ini membuat proses pembakaran tidak efisien dan menyebabkan boros bahan bakar.
gejala umum:
keluar asap hitam dari knalpot
tenaga mobil turun
konsumsi bbm naik drastis
solusi:
lakukan pemeriksaan dan pembersihan nozzle injektor secara berkala di bengkel resmi atau mekanik terpercaya.
jika perlu, ganti injektor yang rusak dengan unit baru agar sistem pembakaran kembali optimal.
2. sistem pendingin mesin bermasalah: overcooling justru bikin boros
banyak orang mengira overheat (mesin terlalu panas) adalah satu-satunya masalah serius di sistem pendingin.
padahal kondisi sebaliknya, yaitu overcooling (terlalu dingin), juga bisa menyebabkan mesin bekerja tidak efisien.
ketika suhu mesin tidak mencapai temperatur ideal, ecu akan memerintahkan injektor menyuplai lebih banyak bahan bakar demi menjaga suhu kerja mesin.
akibatnya, konsumsi bbm pun meningkat.
solusi:
periksa termostat dan sensor suhu pendingin secara rutin.
jika salah satu komponen ini rusak, bisa menyebabkan pendingin bekerja terus-menerus tanpa kontrol, memicu overcooling.
penanganan cepat bisa mencegah boros bbm jangka panjang.
3. ac terus menyala, mesin bekerja lebih berat
meskipun ac tidak langsung menghisap bahan bakar, tapi sistemnya bekerja dengan kompresor yang terhubung ke putaran mesin.
ketika ac menyala terus-menerus, beban kerja mesin menjadi lebih berat.
apalagi saat freon penuh atau sirkulasi ac sedang maksimal, tekanan meningkat dan mesin harus bekerja lebih keras.
kondisi ini membuat ecu mengatur suplai bahan bakar lebih banyak demi menjaga performa mesin, terutama saat idle atau kecepatan rendah.
solusi:
gunakan ac secara bijak
matikan saat kendaraan parkir atau berhenti lama
hindari setelan suhu terlalu dingin terus-menerus
lakukan servis ac rutin agar kompresor bekerja lebih ringan
4. ban tidak sesuai standar: tapak lebar, tarikan berat
modifikasi pada bagian ban memang bisa meningkatkan tampilan pajero sport.
banyak pengguna yang mengganti ban standar dengan ban tapak lebar agar terlihat lebih gagah.
namun, perubahan ini membawa konsekuensi terhadap konsumsi bbm.
ban lebar berarti permukaan gesekan dengan aspal lebih besar.
ini menyebabkan rolling resistance meningkat dan membuat mesin bekerja lebih berat, terutama saat akselerasi.
akibatnya, konsumsi bahan bakar pun meningkat.
solusi:
gunakan ban dengan ukuran sesuai rekomendasi pabrikan.
ban standar umumnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan tenaga mesin, efisiensi bahan bakar, dan kestabilan kendaraan.
hindari modifikasi ban tanpa perhitungan teknis.
5. gaya mengemudi kasar: rem mendadak, gas mendadak
faktor manusia juga memengaruhi efisiensi kendaraan.
banyak pengemudi pajero sport terbiasa berkendara agresif, dengan akselerasi mendadak dan sering melakukan pengereman keras.
gaya berkendara seperti ini membuat ecu harus terus menyesuaikan suplai bahan bakar yang lebih besar.
ditambah lagi, penggunaan mode penggerak 4wd di jalan aspal yang sebenarnya tidak membutuhkan, bisa menambah beban mesin dan menurunkan efisiensi.
solusi:
gunakan gaya berkendara halus dan prediktif
hindari kebiasaan tancap gas atau rem mendadak
gunakan mode 4wd hanya di medan off-road atau saat diperlukan
6. mesin belum pernah di-remap atau recalibrate
beberapa unit pajero sport generasi awal belum mendapat update software ecu terbaru.
padahal, mitsubishi kerap merilis kalibrasi ulang ecu untuk memperbaiki efisiensi mesin dan respons gas.
mobil yang belum di-remap bisa mengonsumsi bahan bakar lebih banyak dari yang seharusnya.
solusi:
cek ke dealer resmi apakah unit anda berhak mendapatkan update ecu.
proses ini biasanya gratis sebagai bagian dari after sales service dan bisa membantu mengurangi konsumsi bbm.
meski beberapa pengguna mengeluhkan konsumsi bbm yang tinggi, popularitas pajero sport tetap tinggi di indonesia.
hal ini bisa dimaklumi, mengingat mobil ini menawarkan daya angkut besar, desain maskulin, kenyamanan kabin, dan performa tangguh di berbagai medan.
namun, memahami penyebab borosnya konsumsi bbm dan melakukan langkah preventif adalah hal penting agar mobil tetap hemat dan awet.
mitsubishi pajero sport bukanlah mobil city car irit bbm.
tapi dengan perawatan rutin, penggunaan komponen sesuai standar, serta gaya mengemudi yang bijak, konsumsi bahan bakar bisa ditekan hingga lebih efisien.
jangan biarkan performa tangguh mobil anda dikompromikan oleh kebiasaan buruk atau kerusakan kecil yang dibiarkan.
karena borosnya konsumsi bbm bukan hanya soal angka, tapi juga soal pengeluaran bulanan yang bisa membengkak diam-diam.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 25 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan