Harga Pangan 24 Juni 2025: Bawang Merah Turun, Cabai dan Minyak Goreng Naik !

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Selasa , 24 Jun 2025 - 07:46

Harga pangan terpantau bergerak dinamis, di mana bawang merah mengalami penurunan di angka Rp42.429 per kilogram, dari harga sebelumnya Rp45.419 per kg-Foto : Dokumen Palpos-

Di sektor pakan dan bahan pangan industri, harga jagung di tingkat peternak tercatat mengalami kenaikan cukup tinggi, yakni dari Rp6.117 per kg menjadi Rp6.800 per kg.

Hal ini bisa berdampak langsung pada biaya pakan ternak dan kemungkinan berimbas pada harga daging unggas dalam beberapa pekan mendatang.

Sementara itu, harga kedelai biji kering impor melonjak signifikan menjadi Rp13.125 per kg, naik dari Rp10.845 per kg.

Kenaikan harga kedelai, yang merupakan bahan baku utama tempe dan tahu, bisa memicu kekhawatiran pelaku UMKM pangan, terutama di sentra industri tahu-tempe seperti di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Kenaikan harga cabai tak hanya terjadi pada jenis rawit merah.

Cabai merah keriting kini dijual di kisaran Rp51.429 per kg, naik drastis dari sebelumnya Rp44.003 per kg.

Adapun cabai merah besar juga mengalami kenaikan signifikan, dari Rp43.730 per kg menjadi Rp47.857 per kg.

Fenomena naiknya harga cabai biasanya disebabkan oleh berkurangnya pasokan akibat cuaca ekstrem dan serangan hama.

Sementara itu, kabar baik datang dari harga daging sapi murni, yang kini menurun ke angka Rp131.429 per kg, dari sebelumnya Rp135.041 per kg.

Penurunan ini bisa disebabkan oleh suplai impor yang stabil atau distribusi lokal yang membaik.

Namun, harga daging ayam ras justru mengalami kenaikan menjadi Rp35.671 per kg, dari Rp34.856 per kg.

Demikian pula dengan telur ayam ras, yang naik tipis dari Rp29.331 per kg menjadi Rp30.767 per kg.

harga pangan 24 juni 2025: bawang merah turun, cabai dan minyak goreng naik !                            koranpalpos.com - harga kebutuhan pokok di tingkat konsumen nasional kembali mengalami fluktuasi.
berdasarkan pemantauan badan pangan nasional (bapanas) melalui panel harga pangan pada selasa (24/6/2025) pukul 06.30 wib, sejumlah komoditas mengalami penurunan, sementara lainnya justru mencatatkan kenaikan harga.
penurunan paling mencolok terjadi pada harga bawang merah, yang kini berada di angka rp42.429 per kilogram, turun dari harga sebelumnya rp45.419 per kg.
baca juga:harga pangan 22 juni 2025: bawang merah rp42.013, cabai rawit turun menjadi rp54.187 per kilogram !
baca juga:harga pangan 18 juni 2025: bawang merah rp42.045, cabai rawit tembus rp51.140 per kilogram !
namun di sisi lain, harga cabai rawit merah melonjak menjadi rp62.857 per kg, naik dari sebelumnya rp60.705 per kg.
kondisi ini menunjukkan bahwa sektor hortikultura masih rentan terhadap dinamika pasar dan distribusi.
beras sebagai komoditas pokok konsumsi masyarakat indonesia juga mengalami pergerakan harga yang beragam.
baca juga:harga pangan 15 juni 2025: bawang merah rp39.090, cabai rawit rp48.536 per kilogram !
baca juga: harga pangan 14 juni 2025 : bawang merah dan cabai turun, beras premium naik tipis !
untuk jenis beras premium, harga tercatat rp15.767 per kg, turun tipis dari hari sebelumnya yang mencapai rp15.796 per kg.
sebaliknya, beras medium justru mengalami sedikit kenaikan menjadi rp14.500 per kg dari rp14.085 per kg.
fluktuasi ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk cuaca, ketersediaan stok di bulog, distribusi logistik, dan permintaan konsumen yang meningkat.
baca juga:harga pangan 11 juni 2025: harga cabai rawit turun menjadi rp51.955 per kilogram !
baca juga:harga pangan 10 juni 2025: daging ayam rp33.333, cabai rawit merah rp44.800 per kilogram !
di sektor pakan dan bahan pangan industri, harga jagung di tingkat peternak tercatat mengalami kenaikan cukup tinggi, yakni dari rp6.117 per kg menjadi rp6.800 per kg.
hal ini bisa berdampak langsung pada biaya pakan ternak dan kemungkinan berimbas pada harga daging unggas dalam beberapa pekan mendatang.
sementara itu, harga kedelai biji kering impor melonjak signifikan menjadi rp13.125 per kg, naik dari rp10.845 per kg.
baca juga:harga pangan 9 juni 2025: telur ayam tembus rp29.257, cabai rawit merah sentuh rp51 ribu per kilogram ! 
baca juga:harga pangan 8 juni 2025: beras masih stabil rp15.694, daging sapi rp134.775 per kilogram ! 
kenaikan harga kedelai, yang merupakan bahan baku utama tempe dan tahu, bisa memicu kekhawatiran pelaku umkm pangan, terutama di sentra industri tahu-tempe seperti di jawa tengah dan jawa barat.
kenaikan harga cabai tak hanya terjadi pada jenis rawit merah.
cabai merah keriting kini dijual di kisaran rp51.429 per kg, naik drastis dari sebelumnya rp44.003 per kg.
adapun cabai merah besar juga mengalami kenaikan signifikan, dari rp43.730 per kg menjadi rp47.857 per kg.
fenomena naiknya harga cabai biasanya disebabkan oleh berkurangnya pasokan akibat cuaca ekstrem dan serangan hama.
sementara itu, kabar baik datang dari harga daging sapi murni, yang kini menurun ke angka rp131.429 per kg, dari sebelumnya rp135.041 per kg.
penurunan ini bisa disebabkan oleh suplai impor yang stabil atau distribusi lokal yang membaik.
namun, harga daging ayam ras justru mengalami kenaikan menjadi rp35.671 per kg, dari rp34.856 per kg.
demikian pula dengan telur ayam ras, yang naik tipis dari rp29.331 per kg menjadi rp30.767 per kg.
kenaikan harga protein hewani ini bisa berdampak langsung terhadap pola konsumsi masyarakat.
terutama kalangan menengah ke bawah yang sangat sensitif terhadap perubahan harga kebutuhan pokok.
di sisi komoditas olahan, harga minyak goreng kemasan naik menjadi rp22.417 per liter, dari sebelumnya rp20.885 per liter.
minyak goreng curah juga mengalami penyesuaian harga, meskipun justru mengalami penurunan menjadi rp16.000 per liter dari rp17.598 per liter.
minyakita, produk minyak goreng kemasan subsidi yang menjadi andalan pemerintah dalam stabilisasi harga, juga mengalami penurunan harga ke level rp16.500 per liter, dari sebelumnya rp17.577 per liter.
harga gula konsumsi juga mengalami peningkatan, kini berada di level rp19.000 per kg, dibandingkan sebelumnya rp18.454 per kg.
kenaikan ini patut diwaspadai karena gula termasuk salah satu bahan pokok penting yang penggunaannya tinggi di tingkat rumah tangga maupun industri rumahan.
harga tepung terigu curah mengalami sedikit kenaikan menjadi rp10.542 per kg, dari sebelumnya rp9.841 per kg.
sebaliknya tepung terigu kemasan justru mengalami penurunan ke level rp12.792 per kg, dari rp13.040 per kg.
variasi harga ini bisa menjadi pertimbangan bagi pelaku industri makanan dan umkm untuk menyesuaikan strategi produksi mereka, terutama dalam menjaga margin keuntungan.
kenaikan harga juga menyentuh sektor perikanan. ikan kembung mengalami kenaikan tajam ke level rp50.090 per kg, dari sebelumnya rp40.997 per kg.
ikan tongkol naik ke rp40.000 per kg dari rp34.004 per kg, sementara ikan bandeng naik menjadi rp37.500 per kg dari rp34.698 per kg.
garam konsumsi juga menunjukkan kenaikan meskipun tipis, menjadi rp12.182 per kg, dari sebelumnya rp11.669 per kg.
kenaikan ini bisa disebabkan oleh cuaca yang mengganggu proses produksi garam tradisional di wilayah pantai.
pemerintah melalui bapanas dan dinas pangan di daerah terus melakukan pemantauan harga secara berkala.
salah satu upaya stabilisasi yang dijalankan adalah dengan menggelar operasi pasar, memperkuat cadangan pangan pemerintah (cpp), serta mendorong efisiensi distribusi antardaerah.
kepala bapanas dalam pernyataannya sebelumnya juga menekankan pentingnya kolaborasi antara petani, pedagang, dan pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan harga.
khususnya menjelang momentum idul adha dan tahun ajaran baru yang biasanya berdampak pada lonjakan permintaan.
pergerakan harga pangan nasional saat ini menunjukkan adanya dinamika pasar yang kompleks dan saling berkaitan.
meski beberapa komoditas strategis seperti bawang merah dan daging sapi mengalami penurunan, lonjakan harga pada cabai, kedelai, dan minyak goreng tetap menjadi perhatian.
masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam menyikapi perubahan harga ini dan mengandalkan informasi resmi dari pemerintah agar tidak terpengaruh spekulasi.
di sisi lain, penguatan produksi pangan lokal dan perbaikan sistem logistik menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas harga dalam jangka panjang.