Pertamina Drilling Tegaskan Pentinnya Kepemimpinan Kuat Dalam Membangun Budaya Kerja dalam Forum K3LL

Direktur Utama PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), Avep Disasmita-foto:dokumen palpos-
Operasi tersebut dijalankan melalui skema kemitraan strategis dan terbagi dalam empat regional dengan rincian Regional 1 sebanyak 30 rig, Regional 2 sebanyak 7 rig, 2 offshore workover rig, dan 1 jack-up rig, Regional 3 sebanyak 7 rig, Regional 4 sebanyak 2 rig.
Masing-masing rig memiliki kapasitas antara 1000 hingga 1500 HP.
Hal ini menjadikan Pertamina Drilling sebagai salah satu penyedia layanan pengeboran terbesar dan terlengkap di kawasan Asia Tenggara.
Selain beroperasi secara domestik, Pertamina Drilling juga mengembangkan sayapnya ke pasar internasional, seperti melalui layanan non-rig services di Malaysia dan keterlibatannya dalam proyek eksplorasi di Timor Gap, Timor Leste.
Kolaborasi dengan perusahaan energi ternama seperti Medco, Tomori, dan ExxonMobil juga memperkuat eksistensi perusahaan di panggung migas nasional maupun global.
Sebagai bagian dari komitmen dalam menciptakan tenaga kerja unggul di sektor energi, Pertamina Drilling mengelola Indonesia Drilling Training Center (IDTC).
Lembaga ini menjadi pusat pelatihan pengeboran yang telah menjalin kemitraan dengan sejumlah negara seperti Tanzania, Namibia, dan TPTDC.
Dalam hal teknologi, Pertamina Drilling juga dikenal sebagai pionir penerapan teknologi modern, seperti Directional drilling, Gas monitoring, Cementing unit, Fracturing.
Layanan tidak hanya terbatas pada rig services, tetapi juga general services yang didukung oleh lebih dari 9.000 tenaga kerja serta infrastruktur logistik yang luas seperti 60 lokasi rig lodging dan fasilitas gudang yang tersebar.
“Pertamina Drilling memiliki misi menjadi mitra strategis dalam mendukung transisi energi berkelanjutan dan mempercepat keberlanjutan energi nasional,” tegas Avep.
Pertemuan nasional ini tak hanya menjadi ajang berbagi praktik terbaik antar pelaku industri, tetapi juga wadah menyusun strategi bersama dalam memperkuat aspek keselamatan, kesehatan kerja, dan perlindungan lingkungan.
Beberapa topik penting yang turut dibahas dalam forum ini antara lain Skema sertifikasi profesi teknis, Strategi mitigasi risiko.
Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Panas Bumi, Sahat Simangunsong, menegaskan pentingnya forum ini sebagai bagian dari pembinaan teknis berkelanjutan, dalam rangka menciptakan tata kelola panas bumi yang selamat, andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
“Ini bukan hanya forum seremonial, tetapi langkah nyata untuk memperkuat komitmen pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga integritas proyek-proyek panas bumi di Indonesia,” ucapnya.