Bongkol Ketan Penganan Tradisional yang Kian Langka namun Penuh Cita Rasa dan Makna Budaya

Aroma daun pisang, legitnya ketan, dan sentuhan santan gurih.-foto:Istimewa-
Meski dianggap makanan sederhana, bongkol ketan menyimpan potensi ekonomi yang cukup besar.
Jika dikemas menarik dan dipasarkan melalui platform digital, bongkol ketan bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa UMKM di Yogyakarta dan Padang yang menjual bongkol ketan dalam bentuk frozen food dan berhasil meraih omzet jutaan rupiah per bulan.
"Kami sudah kirim bongkol ketan ke Jakarta, Surabaya, bahkan ke luar negeri lewat komunitas diaspora," ujar Rani Nurhaliza, pemilik usaha Ketan Bunda yang fokus menjual produk olahan ketan sejak 2021.
Bongkol ketan bukan sekadar makanan, melainkan representasi nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun.
Dengan rasa yang khas, nilai budaya yang kuat, dan potensi ekonomi yang menjanjikan, bongkol ketan layak untuk dilestarikan.
Mari kenalkan kembali penganan tradisional ini kepada generasi muda dan jadikan ia bagian dari kebanggaan kuliner Indonesia.*