Kicang: Jajanan Tradisional yang Melekat di Hati Masyarakat

Kue kicang, warisan rasa dari masa lalu yang layak dilestarikan-foto:Istimewa-

Meskipun tampak sederhana, kue kicang mengandung sejumlah manfaat kesehatan. Beras ketan kaya akan karbohidrat yang dapat menjadi sumber energi.

Gula merah juga mengandung zat besi, antioksidan, dan mineral alami yang lebih sehat dibandingkan gula pasir.

Santan mengandung lemak baik yang jika dikonsumsi dalam jumlah wajar dapat mendukung kesehatan jantung.

Namun, bagi penderita diabetes atau yang sedang menjalani diet rendah gula, konsumsi kue kicang sebaiknya dibatasi karena kandungan gula dan karbohidrat yang cukup tinggi.

Pelestarian kue kicang sebagai warisan kuliner Indonesia perlu didukung oleh berbagai pihak.

Pemerintah daerah bisa mengadakan festival jajanan tradisional, memasukkan kicang dalam program wisata kuliner, serta mendukung UMKM yang memproduksi makanan tradisional.

Di sisi lain, masyarakat juga bisa berperan dengan mengajarkan resep kue kicang kepada generasi muda dan menyajikannya kembali dalam berbagai acara keluarga.

Media sosial juga dapat menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan kembali kue kicang kepada khalayak luas.

Kicang bukan sekadar kue, tapi cerminan budaya, kehangatan keluarga, dan filosofi kehidupan masyarakat Indonesia.

Di tengah arus modernisasi, menjaga eksistensi kue kicang berarti ikut menjaga identitas bangsa.

Sudah saatnya kita kembali melirik dan mencintai jajanan tradisional, karena di dalamnya tersimpan nilai sejarah, budaya, dan cita rasa yang tak lekang oleh waktu.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan