Bank Sampah dan Rantang Gratis: Jurus Baru Atasi Sampah Plastik di Palembang !

Ilustrasi tumpukan sampah plastik yang sulit diolah untuk didaur ulang-Foto: Disway-
Terkait kebijakan Pemkot Palembang dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai mendapatkan tanggapan positif dari berbagai kalangan masyarakat.
Warga menilai langkah ini sebagai terobosan penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, namun mereka juga berharap agar program ini dijalankan secara konsisten dan didukung dengan sarana yang memadai.
Diah, salah seorang warga Bukit Kecil menyatakan, dukungannya terhadap kebijakan tersebut.
“Saya sudah mulai membiasakan diri membawa tas belanja sendiri dan memisahkan sampah di rumah."Tapi saya harap pemerintah juga menyediakan lebih banyak tempat sampah terpilah dan bank sampah di tiap kelurahan, supaya kami sebagai warga bisa ikut terlibat lebih aktif,” ujarnya, Kamis (5/6).
Tak hanya individu, komunitas dan pelajar pun mulai terlibat dalam gerakan pengurangan sampah plastik.
Yusuf, seorang mahasiswa pecinta lingkungan dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mengungkapkan bahwa edukasi yang dilakukan pemerintah cukup efektif dalam membentuk kesadaran generasi muda.
“Kampanye di sekolah dan kampus sangat membantu. Tapi tantangannya adalah bagaimana kebiasaan ini bisa konsisten, bukan sekadar ikut tren sesaat,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa ketersediaan fasilitas seperti tempat pemilahan sampah, drop box plastik, dan pengolahan limbah masih menjadi PR besar.
“Kalau warga sudah mau memilah sampah tapi bingung harus buang ke mana, semangat mereka bisa turun,” tambah Yusuf.
Sementara itu Anton di Kota Palembang menyatakan kesiapannya untuk mendukung kebijakan ini. “Kami sudah mulai beralih ke kemasan ramah lingkungan.
Memang harganya sedikit lebih mahal, tapi kalau ini bisa bantu mengurangi sampah, saya rasa itu investasi yang baik,” ujarnya.
Namun, dirinya berharap adanya insentif dari pemerintah bagi pelaku UMKM yang mulai meninggalkan plastik.
“Kalau bisa ada subsidi atau pelatihan untuk kemasan ramah lingkungan, itu akan sangat membantu kami,” katanya.
Sebagian warga lainnya menyuarakan harapan agar pemerintah tidak berhenti pada kampanye, melainkan juga berani menegakkan aturan secara adil dan tegas. Lilis Nurhayati, warga Talang Kelapa, berharap ada pengawasan rutin terhadap toko atau pasar yang masih memberikan kantong plastik sekali pakai. “Kalau masih ada yang bebas pakai plastik tanpa teguran, kesannya program ini jadi setengah hati,” ujarnya.
Selain itu, warga juga berharap agar program ini tidak hanya jadi proyek sesaat, tetapi berjalan berkelanjutan.