Mengupas Jejak Sejarah dan Asal Usul Julukan 'Baby Land Cruiser': Dari FJ40 ke Generasi Baru !

Asal usul dan sejarah Baby Land Cruiser, yang merpakan warisan legendaris dalam wujud yang lebih kecil-Foto : Dokumen Palpos-
Tujuannya adalah menjangkau segmen pasar yang lebih luas, termasuk generasi muda, penggemar petualangan urban, dan mereka yang menginginkan kendaraan off-road tanpa dimensi besar atau harga tinggi seperti Land Cruiser full-size.
Julukan Baby Land Cruiser muncul pertama kali dalam laporan media otomotif pada awal 2020-an, ketika Toyota mengisyaratkan sedang mengembangkan SUV baru yang akan berukuran lebih kecil dari RAV4 namun lebih tangguh dibandingkan SUV kompak biasa.
Julukan ini langsung menempel dan menjadi bagian dari diskusi komunitas otomotif di seluruh dunia, meskipun Toyota belum mengumumkan nama resminya.
Misteri mengenai nama resmi Baby Land Cruiser semakin mendekati jawaban ketika Toyota mendaftarkan merek dagang baru dengan nama "Land Cruiser FJ" di Jepang dan beberapa negara lainnya.
Nama ini langsung memunculkan nostalgia, karena huruf FJ identik dengan model legendaris FJ40 dan SUV retro-modern FJ Cruiser yang sempat populer pada awal 2000-an.
Huruf F merujuk pada mesin seri F milik Toyota, sedangkan J berarti Jeep atau kendaraan segala medan.
Kembalinya nama FJ menjadi sinyal kuat bahwa Toyota ingin menghubungkan model terbaru ini dengan warisan masa lalu mereka yang begitu dihormati.
Dari berbagai bocoran, termasuk presentasi investor dan konsep EV yang diperkenalkan Toyota pada tahun 2023, model ini akan memiliki desain kotak yang klasik dan fungsional, ban besar, serta ground clearance tinggi — mirip dengan DNA desain dari FJ40.
Land Cruiser FJ atau Baby Land Cruiser akan memiliki dimensi lebih kecil dibandingkan Land Cruiser 300 Series.
Panjangnya diperkirakan sekitar 177 inci, lebarnya 72 inci, dan tingginya juga sekitar 72 inci, dengan wheelbase 108 inci.
Artinya, kendaraan ini akan sedikit lebih besar dari Toyota Corolla Cross namun tetap lebih ringkas dari Toyota RAV4.
Yang menarik, meskipun ukurannya lebih kecil, Toyota tidak mengorbankan kemampuan off-road-nya.
Model ini dikabarkan akan menggunakan sasis body-on-frame, bukan unibody seperti SUV kompak lainnya.
Sasis ini disebut-sebut akan berbagi platform dengan Toyota Hilux Champ, truk pikap yang sudah terbukti ketangguhannya di medan berat.
Dipadukan dengan sistem penggerak empat roda (4WD) dan diferensial slip terbatas Torsen, kendaraan ini dirancang untuk menjelajahi pegunungan, gurun, dan medan ekstrem lainnya.