Re Nissan: 7 Pabrik Tutup, Livina Model Favorit di Indonesia Terancam?

Nissan Grand Livina -Foto: Youtube @Newautocar-
BACA JUGA:Saat Indonesia Hampir Punya Supercar Sendiri: Jejak Lamborghini dalam Proyek Timor
- Persaingan pasar EV makin sengit, terutama di China dan Eropa.
- Model Nissan tidak terlalu menonjol dibanding rival seperti Toyota, Honda, maupun pabrikan China macam BYD.
- Inovasi terhambat, padahal dunia sedang bergerak cepat ke arah elektrifikasi dan teknologi canggih.
BACA JUGA:Altroz 2025: Mobil India Rasa Eropa dengan 6 Airbag dan Fitur Mewah di Bawah Rp200 Juta
BACA JUGA:Mengenal Volvo EX30: Mobil Listrik Kompak yang Menyatukan Desain Nordik dan Inovasi Modern
- Biaya operasional tinggi, salah satunya karena terlalu banyak platform kendaraan dan komponen.
- 20.000 Karyawan Akan Di-PHK Terbesar Sepanjang Sejarah Nissan
Dalam rencana restrukturisasi ini, Nissan akan memangkas 20.000 karyawan secara global, meningkat tajam dari rencana sebelumnya yang hanya 9.000.
Angka itu setara 15% dari total tenaga kerja Nissan di seluruh dunia.
Belum ada pernyataan resmi soal negara mana yang terdampak, tapi analis otomotif memperkirakan bahwa China, Jepang, dan beberapa pabrik di Asia akan menjadi lokasi utama PHK dan efisiensi.
Ini juga bisa berdampak ke jaringan manufaktur dan pasokan suku cadang untuk wilayah ASEAN, termasuk Indonesia.
7 dari 17 Pabrik Akan Ditutup: Produksi Global Dirampingkan
Saat ini Nissan memiliki 17 pabrik di berbagai belahan dunia. Dalam rencana "Re:Nissan", sebanyak 7 pabrik akan ditutup atau dilepas sebelum Maret 2028.
Lokasi yang dipertimbangkan disebut-sebut berada di Jepang dan China, dua wilayah dengan beban biaya tinggi dan overkapasitas.