Dominasi Brand Jepang di Indonesia: Mengapa Audi, VW, dan Volvo Sulit Bersaing?

Dominasi Brand Jepang di Indonesia: Mengapa Audi, VW, dan Volvo Sulit Bersaing?- Foto: Audi Indonesia-
Dengan harga yang cukup tinggi, mereka bersaing langsung dengan brand Jepang yang sudah mapan dan lebih dipercaya oleh konsumen lokal.
Selain itu, biaya pajak untuk mobil CBU (Completely Built-Up) juga membuat harga jualnya makin melambung.
2. After Sales dan Jaringan Diler Terbatas
Konsumen Indonesia sangat memperhatikan layanan purna jual.
Sayangnya, banyak dari merek-merek ini belum memiliki jaringan diler dan bengkel resmi yang luas seperti Toyota atau Daihatsu.
Hal ini membuat konsumen ragu dalam hal perawatan jangka panjang.
3. Kurangnya Model yang Sesuai dengan Selera Pasar
Pasar Indonesia cenderung menyukai mobil keluarga seperti MPV dan SUV yang praktis dan hemat bahan bakar.
Sementara itu, beberapa merek global justru menawarkan model-model yang lebih cocok untuk pasar Eropa atau Amerika.
4. Minimnya Promosi dan Brand Awareness
Brand seperti Seres dan Haval misalnya, masih asing di telinga banyak orang.
Tanpa promosi agresif dan strategi marketing yang kuat, sangat sulit untuk membentuk persepsi positif di benak konsumen.
Kontras dengan Brand Jepang: Kuasai Daftar Mobil Terlaris
Sementara beberapa brand global tertatih-tatih, empat besar mobil terlaris di Indonesia masih didominasi oleh pabrikan Jepang. Data Gaikindo menunjukkan bahwa:
* Toyota memimpin dengan penjualan sebanyak 16.077 unit,