Oleh-Oleh Khas Yogyakarta, Cita Rasa Tradisional yang Selalu Dirindukan

Oleh-Oleh Khas Yogyakarta, Cita Rasa Tradisional yang Selalu Dirindukan-foto : tangkapan layar ig, diyo_kitchen--
BACA JUGA:Burger: Makanan Kekinian yang Jadi Idola Anak-anak di Era Modern
Dibungkus dalam kaleng modern, gudeg ini bisa bertahan hingga satu tahun tanpa bahan pengawet.
Gudeg kalengan biasanya dilengkapi dengan krecek dan ayam suwir sehingga memudahkan wisatawan untuk menyantap makanan khas Jogja tanpa harus datang langsung ke warung makan.
Di luar makanan, kerajinan tangan khas Yogyakarta juga menjadi incaran.
Batik tulis dan batik cap dari kawasan Malioboro, Kotagede hingga Kasongan sangat digemari sebagai oleh-oleh.
BACA JUGA:Pepes Ayam Kemangi: Sajian Tradisional yang Kaya Rasa dan Khasiat
BACA JUGA:Cassava Cake Caramel Perpaduan Rasa Tradisional dan Sentuhan Modern yang Menggoda Selera
Tak hanya berbentuk kain, batik juga hadir dalam bentuk pakaian, tas, topi hingga aksesori yang menarik.
Selain itu, perhiasan perak dari Kotagede menjadi daya tarik tersendiri.
Dibuat secara manual oleh para pengrajin lokal perhiasan ini memiliki desain etnik yang elegan dan sering dijadikan suvenir eksklusif.
Wisatawan mancanegara pun kerap memburu koleksi perak khas Jogja sebagai kenang-kenangan.
BACA JUGA:Ayam Geprek Cita Rasa Pedas Kekinian yang Menggoda Lidah Masyarakat Indonesia
BACA JUGA:Bolu Pisang, Camilan Manis yang Sempurna untuk Temani Ngeteh di Sore Hari
Dengan kombinasi antara tradisi dan inovasi, oleh-oleh dari Yogyakarta tidak hanya menjadi buah tangan tetapi juga pembawa kenangan manis dari kota yang dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa ini.
Tak heran, siapa pun yang pulang dari Jogja hampir pasti membawa pulang oleh-oleh khasnya sebagai bukti bahwa mereka pernah menyatu dengan kehangatan dan kekayaan budaya kota istimewa ini.*