Potensi Karhutla Makin Rawan, Sumsel Status Siaga

Ilustrasi pemadaman Karhutla dengan peralatan dan helikopter.-Foto : Disway-
MEMASUKI musim pancaroba, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai menunjukkan tanda-tanda di sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel pun menegaskan bahwa saat ini Sumsel dalam status siaga karhutla, mengingat tren cuaca kering mulai muncul dan memperbesar risiko kebakaran di lahan-lahan gambut maupun semak belukar.
Tujuh wilayah di Sumsel tercatat sebagai daerah rawan karhutla, yakni Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Ogan Ilir (OI), Muara Enim, PALI, dan OKU Selatan.
Wilayah-wilayah ini memiliki karakteristik lahan gambut dan vegetasi yang mudah terbakar saat musim kering, serta historis sebagai titik-titik kebakaran dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru: 60 Persen Koperasi Merah Putih di Sumsel Sudah Berjalan !
BACA JUGA:Tuntut Keadilan Tarif : Driver Ojol Desak UU Transportasi Online !
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyabana menegaskan, pihaknya ini telah menetapkan status siaga karhutla.
Ini berarti seluruh perangkat kebencanaan di provinsi, termasuk tim Manggala Agni, TNI, Polri, dan relawan, harus bersiap dengan segala kemungkinan.
Pemetaan wilayah, patroli udara dan darat, serta kesiapan peralatan pemadaman menjadi prioritas utama.
BPBD juga mengungkap bahwa intensitas titik panas (hotspot) mulai meningkat di beberapa lokasi, meskipun masih dalam jumlah terbatas.
BACA JUGA:Ulah Pengamen Masih Kerap Meresahkan Pengunjung BKB Palembang
Namun, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, potensi kebakaran dapat meningkat secara drastis jika tidak segera diantisipasi.
"Musim pancaroba adalah momen kritis. Cuaca bisa berubah-ubah, namun dalam beberapa pekan terakhir, tren kering mulai mendominasi. Ini menandakan bahwa ancaman karhutla mulai nyata," tambahnya.