Peran Strategis Posyandu Dalam Mendukung Pembangunan Daerah

Reporter: Encep |

Editor: Dahlia |

Minggu , 18 May 2025 - 21:30

Ketua TP PKK Sumsel, Hj. Febrita Lustia Herman Deru meninjau posyandu Anggrek V di Kelurahan 15 Ulu-Foto : Istimewa-

KORNPALPOS.COM – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Hj. Febrita Lustia Herman Deru, kembali menegaskan pentingnya peran Pos Layanan Terpadu (Posyandu) sebagai ujung tombak pembangunan masyarakat di tingkat dasar.

Hal itu disampaikannya saat melakukan pembinaan langsung ke dua posyandu di Kota Palembang pada Sabtu (17/5), yakni Posyandu Anggrek V di Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring dan Posyandu Mawar di Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju.

Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Palembang Hj. Dewi Sastrani Ratu Dewa, Ketua Dharma Wanita Sumsel Desy Kasnayati Edward Candra, Anggota DPD RI dr. Ratu Tenny Leriva, serta sejumlah kepala OPD terkait, Feby Deru menekankan bahwa posyandu bukan hanya sekadar tempat penimbangan balita dan konsultasi kesehatan ibu.

Lebih dari itu, Posyandu kini telah bertransformasi menjadi lembaga strategis yang melayani enam bidang dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM), yakni pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum (Trantibum Linmas), serta sosial.

“Posyandu merupakan bagian dari lembaga kemasyarakatan desa atau kelurahan yang menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan publik,” ujar Feby Deru dalam sambutannya.

Menurut Feby, transformasi Posyandu dalam melayani enam bidang SPM sejalan dengan semangat reformasi pelayanan publik yang inklusif dan berbasis partisipasi masyarakat.

“Posyandu tidak lagi hanya fokus pada imunisasi dan kesehatan ibu-anak, tetapi juga menjadi simpul pelayanan yang mengintegrasikan berbagai aspek pembangunan sosial dasar,” katanya.

Ia mencontohkan, dalam bidang pendidikan, Posyandu bisa berperan sebagai sarana penyebaran informasi tentang pentingnya pendidikan anak usia dini dan penguatan literasi keluarga.

Dalam bidang sosial, Posyandu juga bisa menjadi jembatan untuk menangani persoalan stunting, perlindungan anak, hingga pengentasan kemiskinan berbasis komunitas.

“Saya berharap kader Posyandu dan kader PKK dapat terus bersinergi dengan dinas terkait agar peran strategis ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” lanjutnya.

peran strategis posyandu dalam mendukung pembangunan daerah                            kornpalpos.com – ketua tim penggerak pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (tp pkk) provinsi sumatera selatan (sumsel), hj. febrita lustia herman deru, kembali menegaskan pentingnya peran pos layanan terpadu (posyandu) sebagai ujung tombak pembangunan masyarakat di tingkat dasar. 
hal itu disampaikannya saat melakukan pembinaan langsung ke dua posyandu di kota palembang pada sabtu (17/5), yakni posyandu anggrek v di kelurahan 15 ulu, kecamatan jakabaring dan posyandu mawar di kelurahan talang putri, kecamatan plaju.
dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh ketua tp pkk kota palembang hj. dewi sastrani ratu dewa, ketua dharma wanita sumsel desy kasnayati edward candra, anggota dpd ri dr. ratu tenny leriva, serta sejumlah kepala opd terkait, feby deru menekankan bahwa posyandu bukan hanya sekadar tempat penimbangan balita dan konsultasi kesehatan ibu.
lebih dari itu, posyandu kini telah bertransformasi menjadi lembaga strategis yang melayani enam bidang dalam standar pelayanan minimal (spm), yakni pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum (trantibum linmas), serta sosial.
baca juga:revitalisasi jembatan p.6 lalan dimulai : gubernur herman deru targetkan selesai 2025 !
baca juga:menko yusril ihza puji keseriusan gubernur herman deru 
“posyandu merupakan bagian dari lembaga kemasyarakatan desa atau kelurahan yang menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan publik,” ujar feby deru dalam sambutannya.
menurut feby, transformasi posyandu dalam melayani enam bidang spm sejalan dengan semangat reformasi pelayanan publik yang inklusif dan berbasis partisipasi masyarakat.
“posyandu tidak lagi hanya fokus pada imunisasi dan kesehatan ibu-anak, tetapi juga menjadi simpul pelayanan yang mengintegrasikan berbagai aspek pembangunan sosial dasar,” katanya.
ia mencontohkan, dalam bidang pendidikan, posyandu bisa berperan sebagai sarana penyebaran informasi tentang pentingnya pendidikan anak usia dini dan penguatan literasi keluarga.
dalam bidang sosial, posyandu juga bisa menjadi jembatan untuk menangani persoalan stunting, perlindungan anak, hingga pengentasan kemiskinan berbasis komunitas.
baca juga:gubernur herman deru upayakan asn berstatus pppk mendapatkan uang jaminan pensiun hari tua
baca juga:gubernur herman deru pastikan semua persiapan keberangkatan jch asal sumsel sudah maksimal 
“saya berharap kader posyandu dan kader pkk dapat terus bersinergi dengan dinas terkait agar peran strategis ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” lanjutnya.
dalam pembinaannya, feby juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor antara posyandu dengan organisasi perangkat daerah (opd) yang terkait langsung, seperti dinas kesehatan, dinas sosial, dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (pmd), serta dinas pendidikan.
“saya hadir bersama sejumlah kepala opd karena kami ingin memastikan bahwa posyandu mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai sektor. apa yang perlu disinergikan, silakan dijalin komunikasi dan kerja samanya,” ujarnya.
menurutnya, keberhasilan posyandu dalam menjalankan fungsinya tidak bisa dilepaskan dari dukungan anggaran, pelatihan kader, hingga akses terhadap data yang akurat dan terintegrasi.
untuk itu, ia mendorong agar pemerintah kabupaten/kota di sumsel memperkuat kelembagaan posyandu dengan alokasi sumber daya yang memadai.
“kalau kadernya tidak dibina, sarana prasarananya tidak diperhatikan, bagaimana mau optimal pelayanannya? maka ini harus jadi perhatian kita bersama,” imbuhnya.
selain penguatan kelembagaan, feby deru juga mendorong digitalisasi sistem pelayanan di posyandu.
menurutnya, era teknologi informasi harus dimanfaatkan oleh kader untuk mempercepat penyampaian layanan serta memperbaiki validitas data yang dibutuhkan untuk intervensi kebijakan.
“sekarang sudah banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk pencatatan tumbuh kembang anak, pelaporan gizi, hingga pengelolaan data keluarga. kader harus kita latih agar bisa menggunakan ini dengan baik,” ucapnya.
ia menambahkan, data yang valid dari tingkat dasar akan sangat membantu dalam merumuskan kebijakan pembangunan daerah yang lebih tepat sasaran, termasuk dalam pengentasan stunting, kemiskinan ekstrem, dan penyediaan layanan dasar lainnya.
di akhir arahannya, feby deru menyampaikan harapannya agar posyandu menjadi pusat ketahanan sosial masyarakat. ia menilai, keberadaan posyandu telah terbukti tangguh dalam berbagai situasi krisis, termasuk saat pandemi covid-19 beberapa tahun lalu.
“ketika pandemi melanda, banyak posyandu tetap aktif mendampingi ibu hamil, menyalurkan bantuan sosial, dan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. ini bukti nyata bahwa posyandu punya kekuatan sosial yang besar jika dikelola dengan baik,” kata feby.
ia juga meminta agar para kader posyandu terus meningkatkan kapasitas diri melalui pelatihan dan pembinaan berkelanjutan.
“kader adalah jantungnya posyandu. kalau kadernya kuat, maka posyandunya juga akan kuat,” tegasnya.
sementara itu, ketua tp pkk kota palembang hj. dewi sastrani menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader posyandu di palembang yang tetap konsisten menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara sukarela.
ia menegaskan bahwa pemkot palembang melalui dinas terkait akan terus mendukung program revitalisasi posyandu.
“kami dari kota akan terus memberi perhatian kepada kader-kader posyandu yang telah bekerja dengan semangat. kolaborasi antara tp pkk, opd, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pelayanan dasar di kota ini,” ujar dewi.
kegiatan pembinaan ini ditutup dengan sesi dialog antara para kader posyandu dan jajaran tp pkk serta opd terkait.
dalam sesi ini, berbagai aspirasi dan tantangan di lapangan disampaikan secara langsung, seperti keterbatasan sarana prasarana, kebutuhan pelatihan digital, hingga perlunya perhatian pada insentif kader.
melalui kegiatan seperti ini, diharapkan posyandu di sumatera selatan semakin maju dan menjadi pilar penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat akar rumput.