Hasil Studi : Protein Klotho Bisa Memperpanjang Usia Manusia hingga 16 Tahun !

Prof. Dr. Mike Chan berbicara tentang semakin pentingnya Klotho dalam pengobatan anti-penuaan, menyoroti banyaknya manfaat potensialnya bagi kesehatan dan umur panjang.-Foto : Dokumen Palpos-
Selain itu, efek jangka panjang dan potensi efek samping dari penyuntikan protein klotho masih belum sepenuhnya dipahami.
Untuk bisa digunakan secara luas pada manusia, terapi berbasis klotho harus melalui serangkaian uji klinis ketat, mulai dari tahap praklinis hingga uji pada manusia secara bertahap.
Aspek keamanan, dosis yang tepat, dan durasi efeknya menjadi faktor penting sebelum terapi ini bisa dipertimbangkan sebagai solusi medis.
Namun demikian, para ilmuwan tetap optimistis.
Dalam dekade terakhir, penelitian anti-aging telah mengalami lonjakan besar, dengan pendekatan baru seperti terapi gen, pengobatan berbasis stem cell, hingga nutrisi berbasis personalisasi.
Penemuan klotho dapat menjadi bagian penting dari puzzle besar dalam upaya memperpanjang umur manusia secara sehat.
Para peneliti juga menekankan bahwa terobosan seperti ini tidak boleh mengalihkan perhatian publik dari pentingnya gaya hidup sehat.
Olahraga teratur, tidur cukup, pola makan bergizi, dan mengelola stres tetap menjadi pilar utama dalam memperlambat proses penuaan.
"Klotho bisa menjadi pelengkap atau terapi masa depan, tapi bukan pengganti dari pola hidup sehat yang kita jalani setiap hari," jelas seorang ahli biogerontologi yang tidak terlibat dalam studi tersebut.
Meski masih dalam tahap awal, penemuan ini membuka peluang baru dalam sains umur panjang.
Jika penelitian lanjutan pada manusia membuahkan hasil serupa, bukan tidak mungkin manusia bisa hidup lebih lama dengan tubuh yang tetap sehat dan bugar.
Untuk saat ini, klotho masih menjadi harapan masa depan. Tapi harapan itu, kini, lebih nyata dari sebelumnya.