Satu Calon Haji Asal OKU Batal Berangkat : Ditunda hingga Tahun Depan !

Bupati OKU Teddy Meilwansyah saat melepas jamaah calon haji di Embarkasi Palembang, Selasa (13/5/2025). -Foto : Eco Marleno-

“Jaga kekompakan, bantu sesama jemaah, dan insya Allah kembali ke Tanah Air sebagai haji dan hajjah yang mabrur,” kata Teddy.

Embarkasi Palembang sendiri telah menyiapkan sejumlah fasilitas dan pelayanan optimal bagi calon jemaah haji asal Sumatera Selatan, Jambi, dan Bangka Belitung. Tahun ini, sekitar 9.300 jemaah dari Provinsi Sumsel akan diberangkatkan secara bertahap melalui 26 kloter.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumsel, Dr. H. Lutfi Effendi, menyatakan bahwa persiapan keberangkatan jemaah haji sudah dilakukan secara matang, termasuk fasilitas pemeriksaan kesehatan, layanan makanan, hingga pembekalan manasik haji.

“Kesehatan jemaah menjadi prioritas utama kami. Bila ditemukan kondisi yang tidak memungkinkan, kami utamakan keselamatan. Penundaan keberangkatan karena hamil adalah langkah yang tepat,” ujarnya saat ditemui di embarkasi.

Pihak keluarga Sarah Hilahiya menyampaikan bahwa keputusan untuk menunda keberangkatan tidaklah mudah, karena haji telah menjadi impian dan cita-cita yang telah lama dipersiapkan. Namun demikian, keselamatan dan kesehatan tetap menjadi yang utama.

“Kami sangat berharap tahun depan Sarah bisa berangkat dalam kondisi sehat dan bersama suaminya. Kami juga berterima kasih kepada tim kesehatan dan pihak embarkasi yang sigap menangani kondisi ini,” ujar salah satu anggota keluarga.

Dengan adanya jaminan penundaan keberangkatan tanpa kehilangan kuota, keluarga merasa lega dan akan memanfaatkan waktu yang tersisa untuk lebih mempersiapkan diri secara fisik maupun spiritual.

Kasus calon jemaah haji yang batal berangkat karena hamil ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk memperhatikan kesehatan dan kesiapan fisik sebelum menjalani ibadah haji yang membutuhkan stamina luar biasa. Pemerintah daerah dan Kementerian Agama terus mengimbau agar para calon jemaah menjalani pemeriksaan medis secara menyeluruh sebelum keberangkatan, serta melaporkan kondisi kesehatan secara jujur kepada tim medis.

Meskipun satu kursi kosong di Kloter 9, semangat dan harapan tidak berkurang. Ratusan jemaah lainnya tetap melangkah dengan penuh semangat menuju Baitullah, membawa doa-doa terbaik dari kampung halaman, termasuk doa untuk mereka yang belum bisa berangkat tahun ini. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan