Jukung MS Doa Ibu Terbakar di Sungai Musi : 7 Awak Selamat, Begini Kronologi Lengkapnya !

Kejadian naas menimpa sebuah kapal jukung Motor Sungai (MS) bernama Doa Ibu yang terbakar hebat di perairan Sungai Musi, Kota Palembang, Jumat sore (9/5)-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:DPO 8 Bulan Setelah Gasak Rumah Polisi, Bombom Akhirnya Susul Teman Ke Penjara

Namun, dalam pembaruan informasi yang disampaikan oleh Taufan dari Basarnas Palembang pada Jumat malam, seluruh awak kapal telah ditemukan dalam kondisi selamat.

“Total ada 7 orang di kapal, terdiri dari 2 nakhoda dan 5 ABK. Tiga dirawat di RS AK Gani, sedangkan empat lainnya dibawa ke RS Muhammadiyah,” ujar Taufan.

Arus lalu lintas perairan Sungai Musi, Kota Palembang, Sumatera Selatan, kembali normal setelah tragedi ledakan yang melibatkan sebuah kapal jukung pada Jumat (9/5) sekitar pukul 16:40 WIB.

BACA JUGA:Polisi Ungkap Praktik Pengoplosan BBM Subsidi Solar di Muara Enim

BACA JUGA:Polisi Beber Motif Remaja 18 Tahun Tega Bunuh Janda Pemilik Warung di Palembang : Ternyata Dilatari Ini !

Kejadian ini sempat mengganggu aktivitas pelayaran di sungai terbesar di Sumatera Selatan ini, namun kini keadaan telah kembali aman dan terkendali.

Ucok, seorang warga yang tinggal di kawasan tepi Sungai Musi, tepatnya di Kawasan I Ilir Palembang, menjelaskan bahwa sisa-sisa puing kapal telah dibersihkan pada pagi hari setelah kejadian.

"Pagi ini sisa ledakan kapal itu sudah dibersihkan, hanya tersisa bekas atap kapal yang terbuat dari kayu, dan kapal-kapal serta perahu sudah melintas normal di Sungai Musi," ujarnya saat diwawancarai pada Sabtu pagi.

Ucok menceritakan bahwa kapal jukung yang meledak itu sebelumnya berada di kawasan 5 Ulu Palembang dan hanyut menuju kawasan I Ilir, sehingga puing-puing kapal sempat menghambat jalur pelayaran.

"Puing-puingnya berada di tengah-tengah sungai dan sempat menghambat kapal lain yang hendak melintas, namun saat penanganannya puing-puing tersebut diseret ke pinggir sungai agar tidak menghalangi proses evakuasi," kata Ucok.

Kepala Kantor SAR Palembang, Raymond Konstantin, menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi mengenai ledakan tersebut pada Jumat (8/5) sekitar pukul 18:15 WIB.

Menindaklanjuti laporan itu, Raymond segera mengirimkan satu tim Rescue yang berjumlah tujuh orang dengan peralatan lengkap untuk menuju lokasi kejadian dan melakukan pencarian korban.

Kronologi kejadian berawal ketika kapal jukung bermuatan sembako, gas elpiji, dan tiga unit kendaraan bermotor itu hendak berlayar dari Palembang menuju Karang Agung.

Sebelum berlayar, kapal tersebut mengisi bahan bakar di SPBB 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan