Kue Engkak Ketan Sajian Legit Khas Lampung yang Sarat Tradisi dan Cita Rasa

Manis, legit, dan penuh makna. Kue Engkak Ketan, warisan kuliner Lampung yang tak lekang oleh waktu-foto:instagram@dessy_cookies-
BACA JUGA:Lezat dan Lembutnya Talam Ubi Gula Merah
Fitriani menambahkan bahwa resep engkak ketan biasanya diwariskan secara turun-temurun dalam keluarga.
Ada yang menggunakan tambahan susu kental manis untuk memberikan rasa lebih gurih dan tekstur lebih padat, ada pula yang tetap mempertahankan resep klasik dengan santan murni.
Di kalangan masyarakat Lampung, kue engkak ketan tidak hanya sekadar makanan manis, tetapi juga memiliki nilai simbolik.
Kue ini kerap disajikan saat hajatan, pernikahan, syukuran, hingga hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
“Engkak ketan itu lambang kemakmuran dan kebersamaan. Setiap lapisannya mencerminkan harapan agar kehidupan keluarga selalu rukun dan penuh rezeki,” jelas Dr. Yuliana, dosen antropologi di Universitas Lampung yang meneliti kuliner tradisional Sumatra.
Tak heran jika dalam beberapa adat pernikahan, kue engkak ketan dijadikan sebagai bagian dari seserahan atau hantaran pengantin.
Warna dan tampilannya yang menarik, dengan gradasi dari cokelat tua hingga kuning keemasan, menambah kesan mewah dan istimewa pada sajian ini.
Meski tren kuliner modern terus berkembang, kue engkak ketan tetap mempertahankan tempatnya di hati masyarakat.
Bahkan, sejumlah pelaku UMKM di Lampung kini mulai memodifikasi kue ini agar lebih menarik bagi generasi muda.
Salah satunya adalah Rika Dewi, pemilik toko kue “Dapoer Rika” di Metro, Lampung.
Ia membuat varian engkak ketan mini dalam kemasan praktis, cocok sebagai oleh-oleh atau camilan harian.
“Kami ingin anak-anak muda juga mengenal kue tradisional. Dengan kemasan dan ukuran yang lebih kecil, engkak ketan bisa dinikmati lebih fleksibel,” ujarnya.
Rika juga menambahkan rasa-rasa baru, seperti pandan, durian, dan cokelat, tanpa menghilangkan karakteristik utama dari kue engkak ketan.
Meski popularitasnya tetap terjaga di daerah asalnya, tidak sedikit masyarakat luar Lampung yang belum mengenal kue engkak ketan.