Sejarah Panjang L300 dan Pos Indonesia: Sang Armada Legendaris Penjaga Rantai Logistik Nusantara !

Mobil ini telah menjadi bagian penting dalam sejarah transportasi logistik di Indonesia, termasuk pernah menjadi tulang punggung armada pengiriman milik PT Pos Indonesia-Foto : mitsubishi_bandung-
BACA JUGA:Pertarungan Kendaraan Niaga Ringan 2025 : Hiace Unggul Fitur, L300 Juara Irit !
Masih di tahun yang sama, Mitsubishi merespons permintaan pasar dengan menghadirkan varian mesin diesel berkapasitas 2.300 cc.
Meski tenaganya di atas kertas lebih kecil (64 dk pada 4.200 rpm), namun torsi lebih besar yakni 137 Nm pada 2.000 rpm menjadikannya lebih cocok untuk kebutuhan angkut berat dan jarak jauh.
Empat tahun berselang, pada 1988, Mitsubishi kembali melakukan penyempurnaan dengan meluncurkan mesin diesel berkode 4D56 Astron berkapasitas 2.500 cc.
BACA JUGA:Dari Kendaraan Niaga ke Minibus Serbaguna : Transformasi Hebat Mitsubishi L300
BACA JUGA:Menjawab Kebutuhan Zaman : Evolusi Mitsubishi L300 yang Tak Pernah Pudar !
Mesin legendaris ini mampu menghasilkan tenaga puncak 74 dk dan torsi maksimum 142 Nm, memperkuat reputasi L300 sebagai kendaraan niaga diesel yang kuat, tangguh, dan mudah perawatan.
Kehadiran Mitsubishi Colt L300 di armada logistik PT Pos Indonesia menjadi salah satu tonggak sejarah penting kendaraan ini.
Di era 1990-an hingga awal 2000-an, L300 banyak digunakan oleh Pos Indonesia sebagai kendaraan pengantar surat dan paket ke berbagai daerah di tanah air.
Ketangguhannya dalam menjelajahi berbagai jenis medan—dari jalanan kota hingga pedalaman—membuatnya menjadi tulang punggung operasional yang handal.
Dimensi L300 yang kompak (panjang 4.170 mm, lebar 1.700 mm, tinggi 1.845 mm) menjadikannya ideal untuk menjangkau jalan sempit di kawasan permukiman atau pedesaan.
Selain itu, ruang kargo yang luas dengan panjang bak mencapai 2.425 mm membuatnya mampu membawa paket dalam jumlah besar sekaligus.
Desain bak belakang yang rata serta kehadiran tie down hooks menjamin keamanan muatan selama perjalanan.
Pos Indonesia memanfaatkan keunggulan ini untuk memastikan distribusi paket tepat waktu dan efisien.
Seiring berjalannya waktu, pasar otomotif nasional mengalami pergeseran. Varian mesin bensin L300 tidak lagi populer karena dianggap kurang efisien untuk kebutuhan niaga.