Onde-Onde: Kue Legendaris yang Tetap Digemari di Tengah Modernisasi Kuliner Indonesia

Di tengah gempuran makanan modern, onde-onde tetap jadi primadona jajanan pasar-foto:instagram@sunflower_october-
BACA JUGA:Bolu Sarang Semut: Kue Tradisional dengan Rasa yang Menggoda
Di daerah Mojokerto, Jawa Timur, onde-onde bahkan dianggap sebagai ikon kuliner daerah. Kota ini dikenal luas sebagai “Kota Onde-Onde” karena keberhasilannya melestarikan produksi onde-onde secara turun-temurun.
Beberapa pengrajin onde-onde di kota ini masih mempertahankan resep keluarga yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Onde-onde memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya tetap eksis hingga kini.
Selain rasanya yang legit dan teksturnya yang unik—garing di luar dan lembut di dalam—onde-onde juga sering menjadi pilihan dalam berbagai acara seperti arisan, pernikahan, hingga perayaan hari besar keagamaan.
“Setiap Lebaran, onde-onde pasti jadi salah satu kue favorit yang kami sajikan untuk tamu. Rasanya nggak pernah membosankan, dan aromanya selalu menggugah selera,” ujar Rina (45), seorang ibu rumah tangga asal Bekasi.
Di pasar tradisional, onde-onde dijajakan oleh para penjual kue basah bersama aneka jajanan pasar lainnya.
Satu buah onde-onde biasanya dijual dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp1.500 hingga Rp3.000, tergantung ukuran dan isian.
Kini, varian isian onde-onde juga semakin beragam, mulai dari cokelat, keju, hingga durian, mengikuti tren selera masyarakat masa kini.
Menariknya, di era digital ini, onde-onde juga mengalami transformasi dari segi pemasaran.
Banyak pelaku usaha kuliner yang memanfaatkan platform media sosial dan marketplace untuk menjual onde-onde secara daring.
Bahkan, tidak sedikit UMKM yang mengemas onde-onde dalam bentuk frozen atau siap goreng, agar bisa dinikmati kapan saja tanpa kehilangan cita rasa aslinya.
Salah satu pelaku UMKM, Deni Pratama, mengaku omzet penjualan onde-ondenya meningkat signifikan sejak mulai berjualan secara online.
“Awalnya saya jualan keliling, tapi sejak masuk ke marketplace dan promosi lewat Instagram, pesanan mulai datang dari luar kota. Bahkan ada pelanggan dari luar negeri yang tertarik mencoba,” tuturnya.
Keberadaan onde-onde tidak hanya menyumbang pada kekayaan kuliner bangsa, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang cukup besar.