KPU Minta Paslon Kalah PSU Legowo

Anggota KPU RI, Iffa Rosita.-Foto : ANTARA -
Menurutnya, penyelenggaraan PSU yang bersih dan akuntabel akan menghindari celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mempersoalkan hasil pemilihan di kemudian hari.
Lebih lanjut, KPU RI terus mendorong pendekatan tindakan preventif dalam pelaksanaan PSU, agar sengketa hasil pemilu tidak menjadi siklus yang terus berulang.
BACA JUGA:PSU Berulang Ancam Efektiviitas Pemerintahan Daerah
BACA JUGA:PKB: Gugatan PAW ke MK Tak Tepat
Kunci dari keberhasilan PSU, menurut Iffa, adalah memastikan seluruh proses berjalan transparan, akurat, dan sesuai prosedur.
“Harus ada tindakan preventif agar situasi serupa tidak terulang di kemudian hari. Penting untuk memastikan bahwa semua proses berjalan dengan baik dan tidak ada celah yang dapat dimanfaatkan untuk merusak kepercayaan publik terhadap hasil pemilu,” ujarnya.
PSU sendiri merupakan instrumen korektif dalam sistem demokrasi Indonesia, yang diberikan oleh MK sebagai jalan penyelesaian sengketa pemilu secara konstitusional.
Namun, jika hasil PSU kembali disengketakan, maka hal ini mencerminkan masih adanya tantangan dalam penegakan integritas pemilu di lapangan.
KPU RI juga mengingatkan seluruh pihak, baik penyelenggara maupun peserta, untuk memahami bahwa kompetisi dalam pemilu adalah bagian dari proses demokrasi yang sehat, tetapi yang lebih penting adalah komitmen terhadap hasil yang dihasilkan melalui proses yang sah dan transparan.
Dengan pelaksanaan PSU yang profesional dan penerimaan hasil secara legawa, diharapkan proses demokrasi di tingkat lokal dapat berjalan lebih matang, tanpa harus diwarnai dengan polemik dan konflik pasca pemungutan suara. (ant)