Kue Pulut : Warisan Kuliner Tradisional yang Masih Melekat di Hati Masyarakat

Kue Pulut bukan sekadar camilan, tapi warisan yang merekatkan-foto:instagram@licen999-

BACA JUGA:Kemenag Sumsel Beri Kesempatan 40 Calon Haji Lunasi Bipih hingga 25 April 2025

Pulut Serundeng – Disajikan dengan taburan serundeng kelapa berbumbu.

Pulut Durian – Kombinasi ketan dengan kuah durian kental, menjadi favorit di musim durian.

Pulut Pisang – Pulut yang diisi dengan potongan pisang, dibungkus daun dan dikukus, populer di daerah Melayu.

Di berbagai daerah, kue pulut bukan hanya makanan ringan tetapi juga simbol kebersamaan dan syukur.

Dalam adat Melayu, kue ini sering hadir dalam acara kenduri, pernikahan, hingga ritual keagamaan seperti Maulid Nabi dan Hari Raya.

Menurut salah seorang tokoh budaya Melayu di Riau, kue pulut melambangkan keutuhan dan kekompakan.

Tekstur pulut yang lengket mencerminkan harapan agar hubungan kekeluargaan dan sosial masyarakat tetap erat dan harmonis.

“Dulu, setiap ada acara syukuran, kue pulut pasti ada. Ini jadi semacam simbol doa dan harapan baik,” ujarnya.

Salah satu keistimewaan dari kue pulut adalah proses pembuatannya yang masih banyak menggunakan cara tradisional.

Mulai dari merendam ketan semalaman, memasaknya dengan api kecil, hingga membungkusnya dengan daun pisang—semua dilakukan dengan penuh kesabaran.

Siti Rahma (47), seorang penjual kue tradisional di pasar tradisional Kota Padang, mengatakan bahwa kue pulut masih diminati karena cita rasanya yang khas dan tidak bisa ditiru oleh makanan pabrikan.

“Meski sekarang banyak makanan cepat saji, orang tetap cari kue pulut karena rasanya beda. Apalagi kalau dimakan pagi-pagi dengan teh hangat, rasanya luar biasa,” ujarnya.

Meski tantangan modernisasi terus membayangi, kue pulut tetap bertahan. Bahkan kini, banyak pelaku UMKM yang memasarkan kue pulut secara daring melalui media sosial dan aplikasi pesan antar makanan.

Pemerintah daerah pun mulai memberi perhatian lebih terhadap pelestarian kue tradisional. Melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mereka rutin menggelar festival kuliner yang menampilkan kue-kue tradisional seperti kue pulut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan