Waspadai Nyeri Tengkuk

Orang bermain gim online menggunakan gawai. -Foto : ANTARA -
KORANPALPOS.COM - DI era digital seperti saat ini, perangkat elektronik seperti ponsel pintar, laptop, dan tablet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Namun, di balik kemudahan dan konektivitas yang ditawarkan, penggunaan gawai secara tidak bijak juga membawa konsekuensi kesehatan yang kerap diabaikan.
Salah satunya adalah munculnya nyeri pada tengkuk atau leher bagian belakang, kondisi yang kini semakin sering dikeluhkan masyarakat berbagai usia, terutama di kalangan pekerja kantoran, pelajar, hingga ibu rumah tangga.
Menurut dr. Inge Jiemesha, Sp.KFR, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dari Bethsaida Hospital Gading Serpong, kondisi ini dikenal dengan istilah "gadget neck" atau "text neck syndrome", yakni nyeri akibat kebiasaan menunduk terlalu lama saat menggunakan perangkat elektronik.
BACA JUGA:Daun Katuk : Si Hijau Multifungsi Untuk Kesehatan Tubuh Dan Ibu Menyusui
BACA JUGA:Pisang Tanduk Buah Eksotis dengan Manfaat Kesehatan yang Menakjubkan
“Kondisi ini muncul karena posisi kepala yang terus-menerus menunduk dalam waktu lama, misalnya saat bermain ponsel atau bekerja di depan laptop. Posisi tersebut menyebabkan beban pada otot-otot leher meningkat secara signifikan,” jelas dr. Inge dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat, 18 April 2025.
Postur kepala manusia pada posisi tegak normal memiliki berat sekitar 4,5 hingga 5,5 kilogram.
Namun, saat kepala menunduk ke depan dengan sudut 60 derajat seperti saat menatap layar ponsel yang diletakkan di pangkuan beban yang dirasakan oleh leher bisa meningkat hingga 27 kilogram.
Beban ini membuat otot-otot leher, khususnya di bagian tengkuk dan bahu, harus bekerja lebih keras dari yang seharusnya.
BACA JUGA:Cegah Katarak dan Obati Sakit Tenggorokan dengan Bunga Marigold
BACA JUGA:Kurangi Lemak Tubuh dan Kolesterol Jahat dengan Kopi Hijau
Jika dilakukan secara terus-menerus tanpa istirahat atau koreksi postur, tekanan ini dapat menyebabkan ketegangan otot kronis, bahkan pergeseran struktur tulang leher atau cervical spine, yang bisa memicu keluhan lebih serius seperti saraf terjepit.
Dr. Inge mengingatkan bahwa nyeri tengkuk bukan sekadar keluhan ringan yang bisa diabaikan.