Bubur Kacang Hijau : Hidangan Tradisional Bergizi yang Tetap Eksis di Tengah Modernitas

Bubur kacang hijau, warisan kuliner Nusantara yang tak lekang oleh waktu-foto:instagram@regunancha-
BACA JUGA:Sayur Besan: Warisan Kuliner Betawi yang Sarat Makna dan Rasa
Membuat bubur kacang hijau sebenarnya tidaklah sulit.
Bahan utama yang dibutuhkan adalah kacang hijau, santan, gula merah, daun pandan, dan sedikit garam.
Kacang hijau terlebih dahulu direbus hingga empuk, kemudian dicampur dengan santan dan gula merah yang telah dilelehkan bersama daun pandan agar aromanya lebih harum.
Untuk versi yang lebih modern, beberapa penjual atau pecinta kuliner menambahkan susu kental manis, roti tawar, hingga es batu agar lebih nikmat saat disajikan dingin.
Inovasi ini membuat bubur kacang hijau tetap diminati generasi muda.
Bukan hanya enak, bubur kacang hijau juga kaya manfaat bagi kesehatan.
Kacang hijau mengandung protein nabati, serat, vitamin B kompleks, zat besi, magnesium, dan antioksidan alami.
Kandungan ini sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, serta membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Selain itu, santan yang digunakan dalam bubur juga mengandung asam laurat yang baik untuk meningkatkan energi dan membantu fungsi otak.
Namun, konsumsinya tetap perlu dibatasi bagi penderita kolesterol tinggi karena kandungan lemak jenuh dari santan.
Di era digital seperti sekarang, eksistensi bubur kacang hijau tidak luntur.
Justru, banyak pelaku usaha kuliner rumahan maupun UMKM yang memanfaatkan media sosial untuk memasarkan bubur kacang hijau buatan mereka.
Kemasan kekinian dan sistem pemesanan online membuat bubur kacang hijau lebih mudah diakses, bahkan oleh generasi milenial.
Salah satu contohnya adalah “Burjo Kekinian” yang memadukan bubur kacang hijau dengan topping boba, keju parut, atau es krim vanila.