Perkuat Pengawasan dan Sanksi Tegas

Truk tronton yang melintas di dalam Kota Palembang di jam-jam sibuk. -Foto : Koer Palpos -

Truk tronton yang melanggar jadwal melintas di Kota Palembang tak hanya dirasakan oleh pengendara roda empat, tetapi juga para pengguna motor yang setiap hari melintas di jalur-jalur utama kota.

Kemunculan truk bermuatan besar di jam-jam sibuk dianggap sangat mengganggu kelancaran lalu lintas dan meningkatkan risiko kecelakaan.

BACA JUGA:Dukung Program Koperasi Merah Putih, H Arlan : Kami Akan Membuat Koperasi di Setiap Desa dan Kelurahan !

BACA JUGA:Dukung PTBA Wujudkan Asta Citra Presiden Prabowo

“Kadang kami sudah berangkat lebih pagi supaya nggak terjebak macet, tapi tetap saja pas di jalan ketemu truk besar yang jalannya lambat dan memakan badan jalan. Bikin antrean panjang dan terlambat sampai kantor,” ujar Dedi, salah seorang pegawai swasta yang setiap hari melintasi kawasan Simpang Patal Pusri.

Keluhan serupa juga datang dari pengendara roda dua. 

Leni, seorang karyawan toko di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, mengaku khawatir setiap kali berpapasan dengan truk-truk besar, terutama saat pagi hari.

“Motor kalah angin sama truk besar, apalagi kalau truknya tiba-tiba belok atau berhenti mendadak. Selain bikin macet, juga berbahaya,” keluhnya.

Warga berharap pihak terkait seperti Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang dan kepolisian dapat lebih serius mengawasi pergerakan truk-truk tronton, agar aturan pembatasan jam operasional kendaraan berat benar-benar ditegakkan.

“Harapan kami sih pengawasan harus lebih ketat, jangan hanya sesekali razia, tapi rutin dan ada sanksi tegas. Karena ini menyangkut keselamatan orang banyak, bukan cuma soal kemacetan saja,” tambah Yudi, pengemudi ojek online.

Kondisi ini menjadi pengingat bahwa penataan lalu lintas di kota besar seperti Palembang tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal kedisiplinan dan ketegasan dalam menegakkan aturan.

Warga pun menanti tindakan nyata agar kenyamanan dan keselamatan di jalan kembali terjaga.

Ketua Forum Palembang Bangkit (FPB), Drs. Idham Rianom menilai kondisi ini tidak hanya mengganggu kelancaran lalulintas, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan pengendara, terutama di jam-jam sibuk.

“Kami dari Forum Palembang Bangkit sangat prihatin dengan kondisi di lapangan, di mana masih sering terlihat truk-truk bertonase besar melintas di waktu yang seharusnya tidak diperbolehkan. Ini bukan sekadar masalah macet, tapi juga persoalan keselamatan bagi masyarakat pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat,” ujar Idham Rianom, Rabu (16/4).

Menurut Idham, aturan pembatasan jam operasional truk tronton sudah jelas diberlakukan oleh pemerintah daerah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan