BPBD OKU Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem : Ratusan Rumah Terendam Banjir !

Warga berjalan menerobos genangan banjir di kawasan Kelurahan Sekarjaya, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, Minggu (13/4/2025). -Foto : Eco Marleno-
KORANPALPOS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
Hujan lebat disertai angin kencang diperkirakan akan terus melanda wilayah Sumsel, termasuk Kabupaten OKU, berdasarkan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala BPBD OKU, Januar Efendi, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca tersebut sangat berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Terlebih, Kabupaten OKU merupakan salah satu daerah yang dipetakan sebagai zona rawan bencana hidrometeorologi, terutama saat intensitas hujan tinggi dan terjadi dalam durasi panjang.
BACA JUGA:Geruduk Kantor Bupati : Warga 3 Desa Tuntut PT Gembala Kembalikan Lahan HGU !
BACA JUGA:Perusahaan dan Kendaraan Pelat Merah Harus Menjadi Teladan Membayar Pajak
“Curah hujan tinggi kemarin sore hingga malam saja sudah menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Ratusan rumah warga di Kelurahan Sekarjaya, Baturaja Permai, dan Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Baturaja Timur, terendam hingga setinggi lutut orang dewasa,” ujar Januar di Baturaja, Senin (14/4).
Sebagai langkah antisipasi, BPBD OKU mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di kawasan rawan banjir dan lereng perbukitan yang rentan longsor.
Januar menegaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk mencegah jatuhnya korban jiwa apabila terjadi bencana susulan.
"Kami telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh camat di wilayah OKU agar segera mengaktifkan sistem mitigasi bencana berbasis masyarakat," katanya.
BACA JUGA:Bupati Edison Senam Jantung Sehat Bersama Masyarakat
Langkah-langkah yang dianjurkan meliputi gotong royong membersihkan saluran drainase yang tersumbat, tidak membuang sampah sembarangan, serta memangkas ranting atau pohon besar yang berpotensi tumbang saat angin kencang melanda.
“Kami juga meminta pemerintah desa dan kelurahan mengaktifkan kembali posko siaga bencana serta menyiapkan jalur evakuasi darurat jika diperlukan,” imbuhnya.