Herman Deru : Jaga Kerukunan Umat Beragama, Pertahankan Sumsel Zero Konflik !

Gubernur Herman Deru meresmikan Kelenteng Wie Tien Bio Jakabaring.-Foto : Istimewa-
KORANPALPOS.COM – Suasana penuh semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama tampak dalam acara peresmian pemugaran Kelenteng Wie Tien Bio yang berada di Jalan Pangeran Ratu, kawasan Jakabaring, Palembang, Minggu (13/4/2025).
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru, hadir secara langsung dalam acara tersebut dan menyerukan pentingnya menjaga kerukunan serta toleransi antar umat beragama demi mempertahankan predikat Sumsel Zero Konflik yang selama ini telah menjadi kebanggaan masyarakat Sumsel.
Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Herman Deru yang disambut antusias oleh ratusan umat Khonghucu serta tokoh lintas agama yang hadir dalam kesempatan tersebut.
BACA JUGA:Pasar Cinde Nasibmu Kini !
BACA JUGA:Perjuangkan Bendungan Tiga Dihaji : Gubernur Herman Deru Segera Bersurat ke Presiden !
Dalam sambutannya, Herman Deru menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak hanya dilihat dari aspek fisik atau ekonomi, tetapi yang paling utama adalah kekompakan dan kerukunan antarsesama warga, tanpa memandang perbedaan keyakinan dan latar belakang.
“Dalam melakukan pembangunan ataupun untuk memajukan daerah, yang paling utama adalah kekompakan. Artinya kita harus terus menjaga kerukunan, saling menghormati dan bertoleransi antar sesama umat beragama,” ujar Deru.
Ia menambahkan, keberadaan rumah ibadah seperti kelenteng, gereja, masjid, vihara, dan pura, bukan hanya sebagai tempat peribadatan semata, tetapi juga simbol dari keberagaman yang dirawat dalam semangat persaudaraan dan harmoni.
BACA JUGA:Presiden Resmikan 17 Stadion di Indonesia, Herman Deru:
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Optimis Target 2500 RTLH se-Sumsel Rampung di Bedah Dalam Hitungan 100 Hari
Dengan diresmikannya Kelenteng Wie Tien Bio yang telah selesai dipugar, Deru menilai hal itu sebagai bukti nyata dari kehidupan keberagaman yang harmonis di Bumi Sriwijaya.
“Perkumpulan kita hari ini adalah bentuk rasa syukur kita kepada Sang Pencipta. Ini menunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang saling menghormati dan menghargai perbedaan,” tambahnya.
Predikat Zero Konflik yang disandang Sumsel dalam beberapa tahun terakhir bukanlah sesuatu yang datang begitu saja, melainkan hasil dari kerja keras semua pihak dalam membangun komunikasi, membina kerukunan, serta mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan.
BACA JUGA:Gubenur Herman Deru Silaturahmi Ramadhan dengan Warga Banyuasin