Wamendagri Tegaskan Komitmen Dukung IPDN

Wamendagri Bima Arya Sugiarto dalam halalbihalal di Gedung Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat-Foto: Antara-
JAKARTA,KORANPALPOS.COM - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan komitmennya untuk mendukung Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dalam melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara kompetensi, tetapi juga memiliki karakter yang kuat.
"Saya berikhtiar semaksimal mungkin sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, pembantu Menteri Dalam Negeri, membantu Pak Tito Karnavian, agar IPDN di semua kampusnya di Indonesia tidak saja mencetak para pemimpin berkompeten, tetapi juga berkarakter," kata Bima dalam halalbihalal di Gedung Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu, sebagaimana keterangan di Jakarta, Rabu siang.
Untuk itu, dia mengetengahkan tiga nilai utama yang perlu dipahami dan diinternalisasi oleh para praja IPDN sebagai bekal dalam menjalani kehidupan dan pengabdian ke depan. Ketiga nilai tersebut yakni mujahadah, muhasabah, dan muraqabah.
BACA JUGA:PDIP Dukung Kebijakan Pemerintah
BACA JUGA:Dukung Rencana Pemerintah Evakuasi Warga Gaza Palestina
Ia meyakini apabila ketiga nilai tersebut diterapkan secara konsisten, maka lulusan IPDN akan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi lainnya.
"Tiga hal yang bisa menjadi bekal kalian. Tiga hal yang insyaallah akan menjadi pedoman kalian dalam hidup ini. Tiga hal yang juga membedakan alumni IPDN pada saatnya nanti dengan alumni-alumni yang lain," ujarnya.
Dalam penjelasannya, Bima memaknai mujahadah sebagai sikap bersungguh-sungguh, yang mencakup upaya maksimal dalam mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai tujuan.
BACA JUGA:Kajari Muba Pimpin Sertijab Kasi Pidum : Armein Ramdhani Digantikan Didi Aditya Rustanto !
BACA JUGA:DPR Apresiasi Langkah Pemerintah
Dirinya mencontohkan bahwa para pemimpin besar dan para mujahid selalu menunjukkan semangat totalitas dalam menjalankan peran dan tanggung jawab mereka.
"Setiap peran yang dijalani dilakukan dengan totalitas. Rapat on time, tugas tepat waktu, itu passion, itu totalitas, itu mujahid, itu pejuang," tegas Bima.Selanjutnya, dia menekankan pentingnya muhasabah, yaitu sikap introspektif terhadap perilaku dan pemikiran diri. Menurutnya, melalui sikap ini, para praja dapat terus belajar, mengevaluasi diri, dan melakukan perbaikan berkelanjutan demi menjadi pribadi yang lebih baik serta mampu memberi manfaat di tengah masyarakat.
"Muhasabah, membuka diri, bukan berarti nanti selesai pendidikan di IPDN selesai semuanya. Tidak. Belajar terus membuka diri, perspektifnya harus lebih kaya dari yang lain," jelasnya.
BACA JUGA:Tidak Ada Ruang Bagi Dwifungsi TNI dalam Revisi UU