Mengenal Kolonoskopi Sebagai Langkah Krusial Deteksi Dini Kanker Usus

Ilustrasi-Foto: Istimewa-
BACA JUGA:Imbangi Pola Makan Tinggi Lemak Selama Libur dengan Olahraga Ringan
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang endoskopi melalui dubur untuk memeriksa permukaan dalam usus.
Selain itu, dokter juga bisa menggunakan CT scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), bahkan Positron Emission Tomography (PET) scan untuk memeriksa lebih lanjut penyebaran kanker.
"American College of Gastroenterology merekomendasikan skrining kolonoskopi pada semua orang dengan atau tanpa gejala pada usia 45 tahun," jelas dr Randy, seraya menambahkan, "untuk mendeteksi kemungkinan polip usus sehingga kanker usus bisa dicegah."
"Cara lain adalah melakukan pemeriksaan darah samar pada feses. Apabila ditemukan darah, kolonoskopi tetap perlu dilakukan," papar dr Randy.
Ia menjelaskan, saat ini terapi kanker kolon sudah berkembang sangat pesat di mana para dokter bisa menerapkan terapi yang lebih tepat melalui pemeriksaan mutasi genetik dan pemeriksaan biomarker.
Pada kanker kolon stadium awal, terapi pembedahan umumnya menjadi pilihan. Tujuannya untuk mengangkat seluruh kanker usus besar.
Sedangkan pengobatan lanjutan dengan kemoterapi tergantung pada tingkat stadium kanker.
Pada beberapa kasus, kemoterapi dilakukan lebih dulu untuk mengecilkan kanker agar pembedahan bisa dilakukan.
Radiasi juga bisa menjadi tambahan pengobatan.
"Penanganan kanker kolon di RS Siloam MRCCC Semanggi dilakukan secara multidisiplin. Kami melakukan multidisciplinary team meeting, mendiskusikan rencana tindak lanjut baik diagnostik maupun terapi. Tim terdiri dari ahli yang berpengalaman di bidangnya," kata dia.
"Ada konsultan onkologi, konsultan gastroenterologi, tim radioterapi, spesialis bedah, spesialis gizi, spesialis radiologi yang saling menunjang satu sama lain untuk merawat pasien kanker kolon. Selain itu, terdapat perawat ahli luka untuk stoma dan juga unit paliatif untuk para pasien kanker kolon stadium lanjut,” jelas dokter Randy.
Adapun alat diagnostik yang dimiliki RS Siloam MRCCC Semanggi meliputi pemeriksaan CT scan, MRI, hingga PET scan untuk diagnosis lebih akurat.
Tersedia pula pemeriksaan biomarker atau mutasi genetik untuk menentukan pilihan apakah immunotherapy atau targeted therapy yang cocok untuk pasien. (ant)