Menjaga Tradisi Bihalal di Momen Lebaran Idul Fitri

Para jemaah tumpah ruah ke jalan saat Salat Ied yang digelar di Masjid Agung. Usai salat, masyarakat melakukan hala bihalal. Insert ilustrasi halal bihalal. -Foto : Koer Palpos -
Selain di tingkat keluarga dan komunitas, halal bihalal juga menjadi tradisi di berbagai instansi pemerintahan dan perusahaan.
Banyak kantor di Sumatera Selatan yang mengadakan halal bihalal sebagai bentuk kebersamaan antar pegawai
Meskipun zaman terus berkembang dan teknologi semakin memudahkan komunikasi, esensi halal bihalal tetap tidak tergantikan.
Tradisi ini mengajarkan pentingnya saling memaafkan secara langsung, yang memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan keharmonisan sosial.
Oleh karena itu, upaya melestarikan halal bihalal di Sumatera Selatan maupun di seluruh Indonesia menjadi tanggung jawab bersama, agar nilai-nilai luhur dalam budaya ini tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Edi, salah seorang warga Kota Palembang mengatakan, pendapatnya terkait Halal Bihalal.
"Halal bihalal itu bersilaturahmi kegiatan saling maaf memaafkan yang di mana ini merupakan kegiatan yang positif, " ucapnya, Senin (31/3).
Menurutnya dengan momen Halal Bihalal atau Ber lebaran ini kita bisa menyucikan diri dari dosa amarah, iri dan dengki.
Pada dasarnya tradisi Halal merupakan suatu acara atau kegiatan yang dilakukan sekumpulan orang guna saling bermaaf-maafan.
Pada umumnya kegiatan Halal Bihalal ini dilakukan setelah Idul Fitri, hal ini dikarenakan hubungan makna yang kuat dalam lafal idul Fitri, yakni pada perayaan kembalinya manusia pada kesucian.
Biasanya kegiatan ini dilakukan dalam lingkup keluarga besar, suatu kantor dan bahkan pemerintah.
Bahkan biasanya Pemerintah akan mengundang masyarakat untuk Halal Bihalal dalam momen ber lebaran.
"Biasanya Pemerintah mengundang warga dalam Halal Bihalal, menurut saya itu kegiatan yang bagus, karena selain dapat bermaaf - maafan, mensucikan hati kita juga dapat mempererat tali persaudaraan dan menyambung silaturahmi," ucap Meli, warga Kota Palembang lainnya.
Sementara itu, Drs Idham Rianom, selaku Ketua Forum Palembang Bangkit (FPB) mengatakan, kegiatan halal bihalal termasuk juga open house yang dilakukan pejabat setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, nampaknya sudah menjadi tradisi di Indonesia tak terkecuali di Kota Palembang.
"Yang pertama tentunya menjaga dan terus menghidupkan silaturahim seperti yang diajarkan dalam. Kedua sebagai bentuk rasa syukur setelah sebulan penuh menunaikan ibadah puasa, " jelas Idham.