Polisi Kejar Pembunuh Tukang Ojek di Pasar Induk Jakabaring
Ilustrasi pembunuhan tukang ojek di pasar induk Jakabaring-Foto: SEG-
Jenazah yang terkapar bersimbah darah dan akhirnya meninggal setelah dibawa ke UGD RSUD Baru diketahui sebagai milik Romansyah, seorang tukang ojek yang tinggal di Plaju.
Marwan (54), ayah korban, mengkonfirmasi kebenaran bahwa jenazah yang terbujur kaku di instalasi jenazah RSUD Bari adalah putranya.
BACA JUGA:Dituntut 2,5 Tahun Penjara, Bintara Polri Tipu Perwira untuk Jabatan Kapolsek
BACA JUGA:Dituntut 2,5 Tahun Penjara, Bintara Polri Tipu Perwira untuk Jabatan Kapolsek
"Saya diberitahu setelah ada yang datang ke rumah tadi pagi. Anak saya meninggal setelah berkelahi di Pasar Induk Jakabaring," ungkap Marwan yang terlihat sedih.
Marwan menambahkan bahwa putranya bekerja sebagai tukang ojek di Pasar Induk Jakabaring.
Teman korban yang mengantar sepeda motor dan dompet korban ke rumah tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang peristiwa berdarah tersebut.
"Saya tidak melihat gelagat aneh dari putraku sebelum kejadian. Dia biasanya meninggalkan rumah sebelum Subuh untuk bekerja sebagai tukang ojek pangkalan di Pasar Induk Jakabaring. Temannya yang mengantar motor dan dompetnya memberi tahu saya tentang kejadian ini," tambahnya.
Pada 14 Januari 2024, jagad media sosial dihebohkan dengan video seorang pria terkapar bersimbah darah akibat luka bacok di Pasar Induk Jakabaring.
Peristiwa berdarah ini menciptakan kekhawatiran dan keprihatinan di tengah masyarakat.
Hingga saat ini, polisi terus berupaya mengejar pelaku pembunuhan ini untuk mengungkap motif dan memastikan keadilan bagi keluarga korban. (SEG)