BMKG Imbau Warga Palembang Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Suasana saat hujan deras di Kota Palembang, Sumatera Selatan.--Foto: Antara
KORANPALPOS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) mengimbau warga Kota Palembang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi yang diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat. BMKG mencatat bahwa kombinasi antara curah hujan tinggi dan kenaikan debit air Sungai Musi berpotensi menyebabkan banjir dan genangan di beberapa wilayah.
Kepala Unit Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani, menjelaskan bahwa berdasarkan data prakiraan, pasang surut di Sungai Musi akan mencapai puncak tertingginya pada 11-12 Maret 2025 dengan ketinggian maksimum mencapai 3,6 meter. Kondisi ini diperparah dengan potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat yang masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
"Kami mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran Sungai Musi dan daerah rawan banjir, untuk meningkatkan kewaspadaan. Tinggi air sungai yang naik bersamaan dengan curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banjir dan genangan di beberapa titik," kata Sinta Andayani dalam keterangannya di Palembang, Sabtu (8/3).
Ia menambahkan bahwa pasang tinggi kembali diprediksi terjadi pada 24-26 Maret 2025, dengan ketinggian maksimum mencapai 3,4 meter. Oleh karena itu, BMKG terus memantau perkembangan kondisi cuaca dan pasang surut Sungai Musi guna memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
BACA JUGA:Kabar Baik ! Pemkot Palembang Tambah Unit Pengumpan LRT Koridor Asrama Haji
BACA JUGA:Ekspor Sumsel Tembus 543,43 Juta Dolar AS
Selain faktor pasang tinggi, BMKG juga memprakirakan bahwa Kota Palembang akan terus diguyur hujan dalam tiga hari ke depan. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diperkirakan akan turun secara sporadis dan dapat meningkatkan risiko genangan serta banjir di beberapa wilayah yang memiliki sistem drainase buruk.
"Ya, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan masih ada dalam tiga hari ke depan di Kota Palembang. Kombinasi antara hujan dan pasang tinggi ini dapat memperburuk kondisi genangan air di wilayah yang rendah dan rawan banjir," ujar Sinta.
BMKG juga mengingatkan bahwa hujan deras dapat meningkatkan risiko tanah longsor di beberapa daerah berbukit di sekitar Palembang dan Sumatera Selatan secara umum. Oleh karena itu, masyarakat yang berada di daerah rawan longsor diminta untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah antisipasi.
Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang disebabkan oleh perubahan cuaca dan kondisi atmosfer, seperti curah hujan tinggi, angin kencang, hingga perubahan pola suhu dan tekanan udara. Beberapa contoh bencana hidrometeorologi yang umum terjadi di Indonesia meliputi:
• Banjir: Disebabkan oleh curah hujan tinggi yang tidak mampu diserap oleh tanah atau sistem drainase yang buruk.
BACA JUGA:Tekankan Peran Strategis TP PKK dan Posyandu di Sumsel
BACA JUGA:Jamin Warga tak Mampu Bisa berobat Hanya Pakai KTP
• Tanah longsor: Terjadi akibat hujan deras yang membuat struktur tanah menjadi labil.