Kemacetan Lalin Masih Jadi Masalah di Palembang : Ini yang Dilakukan Pemkot Palembang !

Kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, serta kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas menjadi kunci utama dalam menyelesaikan permasalahan yang semakin mendesak ini.

Arif, warga Kemuning Kota Palembang,  yang setiap hari harus melintasi Jalan Kolonel H. Burlian untuk bekerja, mengungkapkan keresahannya.

BACA JUGA:Fenomena Masalah Klasik : Aksi Balap Liar Marak saat Ramadhan !

BACA JUGA:Kisruh BBM Oplosan : YLKI Desak Audit Transparan !

"Kalau berangkat pagi, macetnya sudah luar biasa. Dari rumah ke kantor yang seharusnya bisa ditempuh dalam 30 menit, sekarang bisa lebih dari satu jam. Kadang saya harus berangkat lebih awal supaya tidak terlambat," ujarnya, Selasa (4/3).

Tidak hanya pekerja kantoran, pengemudi ojek online juga merasakan dampak dari kemacetan ini.

Rahmat, salah seorang pengemudi ojek online, mengeluhkan sulitnya mencari jalur alternatif karena hampir semua ruas jalan utama di Palembang mengalami kepadatan kendaraan.

"Kadang pesanan jadi terhambat. Pelanggan sering komplain karena perjalanan lebih lama dari perkiraan. Kita juga jadi boros bensin karena terjebak macet," katanya.

Sedangkan  Rina, warga Ilir Timur I yang kerab mengantar anaknya ke sekolah setiap pagi juga merasa terbebani.

"Jalanan penuh, motor dan mobil saling serobot. Saya khawatir soal keselamatan anak saya di jalan. Selain itu, polusi dari asap kendaraan juga makin terasa," ungkapnya.

Dengan kondisi tersebut, warga berharap pemerintah bisa segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kemacetan yang semakin parah ini.

Beberapa di antaranya mengusulkan perbaikan transportasi umum agar lebih nyaman dan terjangkau, sehingga masyarakat lebih memilih angkutan umum dibanding kendaraan pribadi.

"Sebenarnya ada LRT, tapi belum semua wilayah terjangkau. Kalau ada transportasi yang lebih fleksibel dan murah, pasti banyak yang mau naik," kata Ade, seorang mahasiswa PTN di Palembang. 

Selain itu, pengaturan lalu lintas yang lebih tegas juga menjadi harapan warga.

Banyak yang mengeluhkan parkir liar serta angkutan umum yang berhenti sembarangan menjadi penyebab kemacetan di beberapa titik, terutama di kawasan Pasar 16 Ilir dan Simpang Polda.