Rupiah Berpeluang Menguat ! Pelemahan Ekonomi AS Jadi Pemicu

Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). -FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Harga Emas Antam 20 Februari 2025 : Melonjak Tajam Rp17.000 ke Angka Rp1,708 Juta per Gram !

Di awal pekan ini, indeks dolar AS mengalami penurunan ke kisaran 106,26, lebih rendah dibandingkan pagi sebelumnya yang berada di 106,50.

Pelemahan dolar ini memberikan ruang bagi mata uang lain, termasuk rupiah, untuk menguat.

Selain itu, ketidakpastian terkait kebijakan kenaikan tarif yang masih tarik ulur membuat pelaku pasar melepas posisi sebelumnya yang mengantisipasi kebijakan tersebut.

BACA JUGA:Harga Pangan 21 Februari 2025 : Daging Ayam Rp34.150/Kg, Cabai Rawit Tembus Rp71.300/Kg !

BACA JUGA:Harga Pangan 20 Februari 2024 : Telur Ayam Rp30.000/Kg, Bawang Merah Rp35.850/Kg !

Hal ini semakin memberikan tekanan terhadap dolar AS, yang berpotensi memperkuat rupiah.

Ariston memprediksi bahwa dengan situasi ini, rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS menuju kisaran Rp16.220, dengan potensi resisten di sekitar Rp16.300.

Namun, ia tetap mengingatkan bahwa volatilitas pasar masih tinggi, dan pergerakan nilai tukar masih bisa berubah tergantung perkembangan global.

"Namun, secara keseluruhan, dolar AS masih berpeluang menguat lagi ke depannya karena sentimen pendukung seperti kenaikan tarif, perang dagang, konflik geopolitik, serta potensi pelambatan ekonomi masih ada dan belum benar-benar hilang," jelas Ariston.

Dalam jangka menengah, penguatan rupiah akan sangat tergantung pada kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) serta sentimen global yang berkembang.

Jika ekonomi AS terus menunjukkan tanda-tanda pelemahan, maka pasar akan semakin yakin bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga, yang bisa memberikan dukungan lebih lanjut terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Di sisi lain, faktor-faktor domestik seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan memainkan peran penting dalam menentukan arah pergerakan rupiah dalam beberapa bulan ke depan.

Jika ekonomi Indonesia tetap stabil dengan pertumbuhan yang solid, maka rupiah memiliki peluang lebih besar untuk bertahan di level yang lebih kuat.

Pada pembukaan perdagangan Senin di Jakarta, nilai tukar rupiah menguat 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.309 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan