3 Peserta Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Dilarikan ke Rumah Sakit : Siapa Saja ?

Para kepala daerah peserta retret mengikuti diskusi kelompok di Magelang, Minggu (23/02).-Foto : ANTARA -
Di sela-sela kegiatan retret, Dedi Mulyadi menyempatkan diri untuk menemui anaknya yang ikut ke Magelang dan menginap di hotel terdekat.
"Saya sudah tiga hari tidak bertemu dengan anak saya sejak Jumat (21/2). Jadi, ketika ada waktu istirahat, saya menyempatkan diri untuk bertemu," ungkapnya.
Retret kepala daerah ini merupakan program pembekalan kepemimpinan yang diinisiasi oleh pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan di tingkat daerah.
Selama satu pekan, para kepala daerah akan mendapatkan materi dari berbagai narasumber, termasuk para menteri koordinator, menteri teknis, serta pejabat tinggi dari berbagai lembaga negara.
Beberapa poin utama dalam kegiatan ini meliputi:
Penyelarasan kebijakan pusat dan daerah untuk mendukung pembangunan nasional.
Peningkatan wawasan geopolitik dan geostrategi melalui sesi bersama Lemhannas.
Pelatihan kepemimpinan berbasis militer guna membentuk karakter pemimpin yang disiplin dan tangguh.
Strategi komunikasi publik dan pengelolaan krisis bagi kepala daerah.
Pengenalan program strategis nasional yang perlu disinergikan dengan kebijakan daerah.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kepala daerah dapat lebih memahami arah pembangunan nasional dan mampu mengimplementasikan kebijakan dengan lebih baik di daerah masing-masing.
Tiga peserta retret kepala daerah di Akmil Magelang dilarikan ke RSU Tidar karena kondisi kesehatan mereka menurun akibat padatnya jadwal kegiatan.
Dua orang harus menjalani perawatan inap, sementara satu peserta lainnya hanya membutuhkan infus sebelum diperbolehkan kembali.
Meskipun jadwal retret sangat padat, pemerintah memberikan kelonggaran bagi peserta yang kelelahan untuk beristirahat, baik di tenda maupun di ruang kesehatan yang telah disediakan.
Sementara itu, masih ada 47 kepala daerah yang belum bergabung dalam acara ini, dan pemerintah menyebut bahwa ada kemungkinan akan ada tambahan peserta dalam beberapa hari ke depan.