3 Peserta Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Dilarikan ke Rumah Sakit : Siapa Saja ?

Para kepala daerah peserta retret mengikuti diskusi kelompok di Magelang, Minggu (23/02).-Foto : ANTARA -
"Jadwal sudah disusun dengan sangat padat. Namun, jika kondisi peserta tidak memungkinkan, mereka diperbolehkan untuk beristirahat di tenda atau ruangan lain agar bisa tetap fit untuk sesi selanjutnya," jelas Arya Bima.
Ia juga mengingatkan bahwa kepala daerah yang tidak hadir dalam beberapa sesi, terutama sesi yang diisi oleh Lemhannas, akan kehilangan materi penting terkait strategi kepemimpinan nasional.
BACA JUGA:Ikuti Sertifikasi First Aider Kemnaker
BACA JUGA: Herman Deru Ajak Masyarakat Kembali Bersatu Demi Sumsel Maju Terus untuk Semua
"Bagi yang belum hadir, sayang sekali jika melewatkan sesi ini, karena banyak perspektif berharga yang akan diberikan oleh para menteri dan pejabat tinggi lainnya," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Arya Bima Sugiarta juga mengungkapkan bahwa masih ada sekitar 47 kepala daerah yang belum bergabung dalam acara retret ini.
Ketika ditanya apakah mereka akan mengikuti kegiatan pada Senin (24/2), Arya Bima meminta wartawan untuk menunggu kepastian lebih lanjut.
"Ada keinginan dari beberapa kepala daerah untuk bergabung. Mengenai siapa saja dan kapan waktunya, kita tunggu saja," ujarnya.
Ia juga mengajak awak media untuk tetap mengikuti perkembangan yang terjadi di kompleks Akmil Magelang.
"Akan ada banyak hal menarik selama kegiatan ini. Teman-teman wartawan bisa tetap stand by di lokasi untuk meliput perkembangan selanjutnya," katanya.
Salah satu peserta yang hadir dalam retret ini adalah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki peran penting dalam menyelaraskan visi kepemimpinan di tingkat pusat dan daerah.
"Kegiatan retret ini bukan sekadar pelatihan biasa, tetapi merupakan upaya untuk menyelaraskan pokok pikiran antara pemerintah pusat dan daerah. Semua ini dilakukan demi Indonesia maju," ujar Dedi.
Ia mengaku bahwa selama mengikuti retret, dirinya mendapatkan banyak wawasan baru tentang kepemimpinan dan strategi pembangunan nasional.
"Dengan adanya kegiatan ini, kepala daerah bisa memahami lebih dalam tentang arah kebijakan nasional serta bagaimana kita di daerah bisa berkontribusi lebih optimal," tambahnya.