Kapolres Ogan Ilir Soroti Perilaku Anggota: Tegaskan Disiplin dan Etika Kepolisian

Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo memberikan arahan kepada seluruh jajaran. -Isro Antoni-
KORANPALPOS.COM - Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo secara khusus menyoroti berbagai perilaku tercela yang harus dihindari oleh setiap anggota Polres Ogan Ilir.
Dalam arahannya saat memimpin apel pagi gabungan di Lapangan Upacara Polres Ogan Ilir pada Senin (17/2), ia menegaskan pentingnya menjaga disiplin, etika kepolisian, serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam bertugas maupun dalam kehidupan pribadi.
Salah satu perilaku yang menjadi perhatian utama adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Kapolres menekankan bahwa KDRT bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga bertentangan dengan norma sosial yang harus dijunjung oleh setiap anggota kepolisian.
BACA JUGA:Sandi Fahlepi Resmi Pamit : Ini Pesan Pentingnya untuk ASN Muba !
BACA JUGA:Pelajar : Makanannya Enak, Ada Ayam Goreng, Terima Kasih Pak Presiden !
“Setiap pelanggaran disiplin, termasuk KDRT, akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. Tidak ada toleransi bagi siapa pun yang melanggar,” tegas Kapolres.
Selain KDRT, Kapolres juga menyoroti bahaya keterlibatan anggota dalam peredaran, perlindungan (beking), atau penggunaan narkoba.
Ia memperingatkan bahwa narkoba merupakan ancaman serius bagi anggota kepolisian, tidak hanya merusak individu tetapi juga mencoreng citra Polri secara keseluruhan.
“Polisi seharusnya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba, bukan malah terlibat di dalamnya. Jika ada anggota yang terlibat, kami akan menindak tegas tanpa pandang bulu,” tegasnya.
BACA JUGA:Pemkab Muba Launching Program MBG di Kecamatan Babat Toman
BACA JUGA:Diduga Tidak Kantongi Izin Amdal Jalan : Dewan Minta PT RMK Ditutup !
Di samping itu, ia juga menyoroti maraknya praktik judi online yang semakin meresahkan. Kapolres mengingatkan bahwa judi online dapat merusak mental, kesejahteraan keluarga, serta mengganggu kinerja anggota dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh personel untuk menjauhi segala bentuk perjudian, baik yang dilakukan secara langsung maupun melalui platform daring.