Kolaborasi Pencegahan dan Menjaga Kebersihan : Kasus Diare Melonjak di Palembang !

Pelayanan kesehatan di rumah sakit di Kota Palembang. -Foto : Disway-

Sementara itu, warga Kota Palembang mulai merasa cemas dengan meningkatnya kasus diare.

Mereka berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih konkret guna melindungi kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:HPN di Era Digital, ‘Media Instan’ dan Pentingnya Literasi Digital

BACA JUGA:Kabar Baik untuk Petani : Harga Gabah pada Masa Panen Tidak Boleh Turun dari HPP Rp6.500 per Kilogram !

Tina, warga Kecamatan Kemuning, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi lingkungan yang semakin berisiko.

"Saya sangat khawatir, apalagi cuaca yang tidak menentu ini sering menyebabkan genangan air yang bisa menjadi sarang kuman penyebab penyakit. Saya berharap pemerintah lebih proaktif dalam mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kebersihan, terutama di musim hujan seperti sekarang," ujarnya.

Sementara itu, Reni, warga Perumnas, berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap risiko meningkatnya kasus diare di musim pancaroba.

"Banyak anak-anak yang bermain di genangan air selama musim pancaroba, dan itu menjadi salah satu faktor penyebab penyebaran diare. Saya berharap ada lebih banyak penyuluhan rutin di setiap kelurahan serta pemeriksaan kesehatan berkala untuk mencegah wabah ini semakin meluas," katanya.

Warga juga berharap agar upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit diare dapat dilakukan secara lebih intensif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum.

"Selain langkah dari pemerintah, masyarakat juga harus berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kesadaran akan pentingnya kebersihan bisa mengurangi risiko terpapar penyakit diare dan infeksi lainnya," kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Sebagai bentuk tindakan nyata, masyarakat di beberapa kelurahan mulai mengadakan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan guna mencegah genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus penyebab penyakit.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim pancaroba di Sumatera Selatan akan terjadi pada bulan April hingga Mei 2025.

Namun, meskipun belum resmi memasuki musim pancaroba, cuaca di Palembang yang tidak menentu sudah menimbulkan dampak kesehatan.

"Saat ini, Palembang masih berada dalam musim hujan, dengan cuaca yang terkadang panas dan kadang hujan. Musim pancaroba baru akan terjadi pada periode April hingga Mei 2025," kata Pejabat Ahli Madya BMKG Stasiun Klimatologi SMB II Palembang, Sinta Andayani.

Dengan prediksi tersebut, masyarakat diharapkan lebih waspada dan mulai membiasakan pola hidup sehat sejak dini untuk mengurangi risiko terkena penyakit akibat perubahan cuaca.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan