Buronan Kejari Muara Enim Ditangkap Tim Tabur di Sulteng

Buronan Kejari Muaraenim, Andi Mulyana Bakti ditangkap Tim Tabur di Sulawesi Tengah.-Foto : Ozi-
KORANPALPOS.COM - Setelah hampir tiga tahun dalam daftar pencarian orang (DPO), Andi Mulya Bakti, terpidana kasus pencurian limbah besi dari proyek PLTU Sumsel 8, akhirnya berhasil ditangkap oleh Tim Tangkap Buron (Tabur) Kejaksaan di Morowali, Sulawesi Tengah.
Penangkapan ini dilakukan oleh tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Morowali berdasarkan koordinasi dengan Kejaksaan Negeri Muara Enim.
Menurut laporan yang diterima, Andi Mulya Bakti telah menjadi DPO sejak 2022 setelah dijatuhi vonis oleh Mahkamah Agung dalam perkara pencurian limbah besi proyek PLTU Sumsel 8 yang berlokasi di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.
Ia akhirnya berhasil diamankan di kawasan PT IMIP, Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, sekitar pukul 17.15 WITA, tanpa perlawanan.
BACA JUGA:Program Jaksa Masuk Pesantren : Langkah Kejari OKI Memperluas Jangkauan Edukasi!
BACA JUGA:Tim Gabungan Lakukan Penyelidikan Kebakaran Lahan Aktivitas Ilegal Driling di PT Hindoli Keluang
Penangkapan Andi Mulya Bakti berawal dari pemantauan intensif yang dilakukan oleh tim Kejari Morowali. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Andi diketahui berada di kawasan industri PT IMIP dan sedang bekerja di sana.
Tim Tabur kemudian melakukan operasi senyap untuk memastikan keberadaannya sebelum akhirnya melakukan penangkapan dengan lancar tanpa adanya perlawanan dari terpidana.
Kepala Kejaksaan Negeri Morowali menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja sama antara beberapa pihak, termasuk Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan.
“Penangkapan ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam menegakkan hukum serta memastikan bahwa setiap pelaku tindak pidana yang telah divonis bersalah tetap menjalani hukuman sebagaimana mestinya,” ujar Kepala Kejari Morowali dalam keterangannya.
BACA JUGA:Terungkap ! Begini Modus Begal yang Resahkan Warga Prabumulih Selama 2 Tahun
BACA JUGA:Lebih Lincah & Tangguh! Inilah Keunggulan Land Rover Defender 90
Kasus ini bermula pada tahun 2021, ketika Andi Mulya Bakti bersama dua rekannya didakwa melakukan pencurian limbah besi bekas pembangunan PLTU Sumsel 8.
Berdasarkan dokumen Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri (PN) Muara Enim, Andi Mulya Bakti saat itu berperan sebagai koordinator lapangan di Subkontraktor PT ZTPI, yakni PT Hongseng di proyek PLTU Sumsel 8.