Buronan Kejari Muara Enim Ditangkap Tim Tabur di Sulteng

Buronan Kejari Muaraenim, Andi Mulyana Bakti ditangkap Tim Tabur di Sulawesi Tengah.-Foto : Ozi-
Dalam aksi pencurian ini, Andi Mulya Bakti menerima tawaran dari seseorang bernama Agus (DPO) untuk membeli limbah besi dengan harga Rp1,5 juta per muatan penuh mobil pick-up.
Andi bersama dua rekannya kemudian mendatangi lokasi kejadian dengan menggunakan mobil Daihatsu pick-up berwarna hitam dengan nomor polisi BG 8108 DP.
BACA JUGA:Pelaku Penggelapan Truk Diamankan: Kerugian Korban Capai Rp 500 Juta!
BACA JUGA:Saat Berkunjung ke Rumah Orang Tua, Motor Warga Pedamaran 1 Digondol Maling
Setibanya di lokasi, mereka langsung mengambil limbah potongan besi tanpa izin dari EPC China Huadian Hongkong Company Limited selaku pengelola proyek.
Namun, aksi mereka terhenti saat hendak keluar dari lokasi, karena tim keamanan proyek berhasil menghentikan dan menangkap mereka sebelum diserahkan ke pihak kepolisian.
Pada pengadilan tingkat pertama, PN Muara Enim menjatuhkan vonis bebas kepada Andi Mulya Bakti dalam perkara dengan nomor 491/Pid.B/2021/PN Mre.
Vonis tersebut bertolak belakang dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sebelumnya menuntut hukuman dua tahun penjara, dengan dasar pasal 363 Ayat (1) Ke-4 KUHP tentang pencurian dalam keadaan memberatkan.
Merasa tidak puas dengan vonis bebas tersebut, jaksa kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
Pada 17 Februari 2022, Mahkamah Agung mengabulkan kasasi dan menjatuhkan vonis bersalah kepada Andi Mulya Bakti, sehingga ia dijatuhi hukuman penjara.
Namun, sebelum proses eksekusi hukuman dilakukan, Andi melarikan diri dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh Kejari Muara Enim.
Keberhasilan tim Kejari Morowali dalam menangkap DPO ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan menegaskan bahwa kejaksaan akan terus memburu para buronan kasus-kasus hukum lainnya yang masih belum tertangkap.
“Nanti akan ada rilis resmi mengenai penangkapan ini, termasuk detail lebih lanjut tentang kasusnya. Kami juga mengimbau kepada seluruh DPO lainnya untuk menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas oleh tim Tabur,” ujar Kasi Penkum Kejati Sumsel.
Selain itu, pihak Kejari Muara Enim juga menyatakan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka menegakkan hukum dan menangkap buronan lainnya yang masih berkeliaran.