Semangat Tak Luntur : Emak-emak Pemetik Cabai Tetap Gigih di Penghujung Masa Panen !

Meski sudah memasuki akhir masa panen, semangat ibu-ibu tenaga kerja pemetik cabai di Desa Palemraya, Kecamatan Indralaya Utara, tetap berkobar-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Bidik Swasembada Pangan: Kementan Kirim Ratusan Alsintan ke Kabupaten OKI!

Proses ini memerlukan ketelitian dan kerja sama yang baik antar para pemetik.

Meskipun harga cabai hijau lebih murah dibandingkan cabai merah keriting yang mencapai Rp70 ribu per kilogram, Sofyan menegaskan pentingnya menjaga kontinuitas penjualan.

"Yang penting tetap bisa dijual daripada dibiarkan membusuk di pohon," katanya.

BACA JUGA:Pasca-Anulir Kebijakan Menteri ESDM : Pasokan LPG 3 Kg di Ogan Ilir Belum Normal !

BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Gelar Forum Konsultasi RKPD Tahun 2026

Dengan pendekatan ini, petani dapat meminimalisir kerugian meskipun menghadapi fluktuasi harga pasar.

Para ibu-ibu pemetik cabai memiliki peran yang signifikan dalam mendukung perekonomian keluarga.

Mereka bekerja dengan penuh semangat meskipun menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Bekerja di kebun membantu kami mendapatkan tambahan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari," ungkap Siti, salah satu pekerja.

Pekerjaan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga memperkuat solidaritas di antara para wanita di desa tersebut.

Mereka saling mendukung dan berbagi pengalaman tentang cara terbaik mengelola tanaman dan menghadapi tantangan di lapangan.

Selain mengandalkan hasil penjualan cabai, petani di Desa Palemraya juga sudah mulai merencanakan musim tanam berikutnya.

Sofyan mengungkapkan bahwa setelah panen cabai selesai, ia berencana menanam semangka dan blewah.

Persiapan ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar menjelang bulan puasa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan