Warga Prabumulih Keluhkan Sulitnya Membeli LPG 3 Kg : Tak Lagi Dijual di Pengecer !

Reporter: Prabu |

Editor: Yuli |

Selasa , 04 Feb 2025 - 19:45

Suasana di salah satu pangkalan LPG di Kota Prabumulih-foto:dokumen palpos-

Syamsul menambahkan bahwa pengecer di dekat tempat tinggalnya tidak lagi menjual LPG 3 kilogram, sehingga ia bersama warga lainnya harus pergi jauh ke pangkalan gas yang terletak di kawasan Dempo, Kelurahan Muaradua.

Senada dengan Syamsul, Yanti Kusmira, seorang ibu rumah tangga dari Kelurahan Anak Petai, juga merasakan dampak dari kebijakan ini.

Ia terpaksa membeli tabung gas karena rumah barunya belum terpasang jaringan gas kota.

"Mau pasang jaringan gas kota kemarin biayanya Rp 4 juta, makanya lebih baik pakai tabung gas," ungkapnya.

Di sisi lain, pemilik pangkalan gas di Jalan Dempo Prabumulih, Chairul Anhar, menjelaskan bahwa meskipun ada beberapa tantangan, pasokan LPG untuk tabung 3 kilogram tidak mengalami kelangkaan.

"Harga normal Rp 20 ribu, ramai tapi tidak terjadi antrian karena masyarakat sudah tahu jadwal gas datang," jelasnya.

Chairul menambahkan bahwa pengiriman gas kadang tidak teratur, dengan jumlah tabung yang bervariasi setiap kali pengiriman.

"Kadang seminggu hanya dua sampai tiga kali, pernah juga satu truk sebanyak 400 tabung didrop ke kita," ujarnya.

Chairul juga menegaskan pentingnya mengikuti aturan pemerintah, di mana satu KTP hanya dapat membeli satu tabung gas, dan satu keluarga hanya diperbolehkan membeli maksimal empat tabung dalam sebulan.

Hal ini dilakukan untuk memastikan distribusi gas lebih merata dan tidak terjadi penimbunan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sementara itu, Atika, warga Prabumulih yang telah memasang jaringan gas kota, mengungkapkan kepuasan atas layanan tersebut. "Kita sudah pasang gas alam jadi tak perlu repot lagi nyari tabung gas," katanya.

Ia melanjutkan bahwa biaya bulanan untuk jaringan gas alam berkisar antara Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu, jauh lebih terjangkau dibandingkan harus membeli tabung gas yang harganya terus melambung.

Menurutnya, bagi warga yang memiliki akses ke jaringan gas kota, beralih ke layanan ini jauh lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

warga prabumulih keluhkan sulitnya membeli lpg 3 kg  : tak lagi dijual di pengecer !                            koranpalpos.com - di tengah kelangkaan liquified petroleum gas (lpg) tabung 3 kilogram yang melanda berbagai daerah di indonesia, masyarakat kota prabumulih tampaknya tidak terlalu terpengaruh.
hal ini disebabkan oleh banyaknya rumah tangga yang sudah teraliri jaringan gas alam atau gas kota.
namun, meskipun demikian, masih ada sebagian masyarakat yang mengeluh karena kebijakan baru pemerintah terkait larangan pengecer.
warga mengaku terpaksa membeli lpg 3 kilogram di agen atau pangkalan yang jauh dari tempat tinggal mereka.
baca juga:bpbd muara enim perpanjang status siaga darurat banjir dan longsor hingga maret 2025
baca juga:peparprov sumsel v resmi digelar di muba : catat tanggalnya !
keluhan ini datang terutama dari mereka yang rumahnya belum dialiri gas alam atau dari pelaku usaha kecil yang membutuhkan lpg untuk keperluan berdagang.
syamsul, seorang warga perumnas vina sejahtera di kelurahan gunung ibul, kecamatan prabumulih timur, menyampaikan keluhannya.
meskipun stok lpg tidak langka, aturan baru ini membuatnya kesulitan mendapatkan gas. "kalau langka itu tidak, tapi sekarang karena aturan baru repot karena jauh," tuturnya.
selain itu, syamsul harus mengeluarkan biaya tambahan hanya untuk membeli bahan bakar kendaraan demi mencapai pangkalan gas terdekat.
baca juga:tertangkap kasus penyalahgunaan narkoba : 4 pemuda di prabumulih terlibat tppo !
baca juga:harga masih tinggi : lpg 3 kg sudah kembali beredar dipasaran, begini respon emak-emak !
"ya kan kalau kita naik ojek terpaksa bayar ongkos ojek, kalaupun pergi sendiri kan tetap harus mengeluarkan bbm," imbuhnya. hal ini tentu saja memberatkan warga yang memiliki penghasilan terbatas.
aturan baru mengenai pembelian gas tampaknya menjadi salah satu faktor yang mengganggu kenyamanan warga.
syamsul menambahkan bahwa pengecer di dekat tempat tinggalnya tidak lagi menjual lpg 3 kilogram, sehingga ia bersama warga lainnya harus pergi jauh ke pangkalan gas yang terletak di kawasan dempo, kelurahan muaradua.
senada dengan syamsul, yanti kusmira, seorang ibu rumah tangga dari kelurahan anak petai, juga merasakan dampak dari kebijakan ini.
baca juga:optimalkan keamanan : kapolsek indralaya cek kesiapan kendaraan patroli ! 
baca juga:satlantas polres oku timbun jalan berlubang
ia terpaksa membeli tabung gas karena rumah barunya belum terpasang jaringan gas kota.
"mau pasang jaringan gas kota kemarin biayanya rp 4 juta, makanya lebih baik pakai tabung gas," ungkapnya.
di sisi lain, pemilik pangkalan gas di jalan dempo prabumulih, chairul anhar, menjelaskan bahwa meskipun ada beberapa tantangan, pasokan lpg untuk tabung 3 kilogram tidak mengalami kelangkaan.
"harga normal rp 20 ribu, ramai tapi tidak terjadi antrian karena masyarakat sudah tahu jadwal gas datang," jelasnya.
chairul menambahkan bahwa pengiriman gas kadang tidak teratur, dengan jumlah tabung yang bervariasi setiap kali pengiriman.
"kadang seminggu hanya dua sampai tiga kali, pernah juga satu truk sebanyak 400 tabung didrop ke kita," ujarnya.
chairul juga menegaskan pentingnya mengikuti aturan pemerintah, di mana satu ktp hanya dapat membeli satu tabung gas, dan satu keluarga hanya diperbolehkan membeli maksimal empat tabung dalam sebulan.
hal ini dilakukan untuk memastikan distribusi gas lebih merata dan tidak terjadi penimbunan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
sementara itu, atika, warga prabumulih yang telah memasang jaringan gas kota, mengungkapkan kepuasan atas layanan tersebut. "kita sudah pasang gas alam jadi tak perlu repot lagi nyari tabung gas," katanya.
ia melanjutkan bahwa biaya bulanan untuk jaringan gas alam berkisar antara rp 18 ribu hingga rp 20 ribu, jauh lebih terjangkau dibandingkan harus membeli tabung gas yang harganya terus melambung.
menurutnya, bagi warga yang memiliki akses ke jaringan gas kota, beralih ke layanan ini jauh lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
namun, tidak semua warga memiliki kesempatan yang sama untuk memasang jaringan gas kota.
biaya instalasi yang cukup tinggi menjadi kendala bagi beberapa warga, terutama bagi mereka yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
selain itu, jaringan gas kota belum mencakup seluruh wilayah prabumulih, sehingga masih ada rumah tangga yang bergantung pada lpg tabung 3 kilogram.
penjabat (pj) walikota prabumulih, h elman st mm, menyatakan bahwa situasi di prabumulih terbilang stabil. "untuk di kota prabumulih, tabung gas tidak terlalu banyak antrian karena 90 persen rumah tangga sudah memasang jaringan gas kota," ujarnya.
elman menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau keadaan dan berkomunikasi dengan agen-agen atau pangkalan gas untuk memastikan masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan gas.
"kami sudah koordinasikan dengan dinas terkait dan pertamina, agar distribusi tetap berjalan baik. kami juga meminta warga yang belum memiliki jaringan gas kota untuk bersabar karena secara bertahap akan diperluas," tambahnya.
menurut elman, kebijakan pelarangan pengecer bertujuan untuk memastikan subsidi lpg 3 kilogram tepat sasaran dan menghindari lonjakan harga di tingkat pengecer yang tidak terkendali.
ia juga mengimbau masyarakat untuk segera beralih ke jaringan gas kota jika memungkinkan, guna mengurangi ketergantungan pada lpg tabung 3 kilogram.
selain rumah tangga, pedagang kecil juga terdampak oleh kebijakan ini.
salah satunya adalah riko, seorang pedagang gorengan di pasar inpres. ia mengaku kesulitan mendapatkan lpg 3 kilogram dalam jumlah yang cukup untuk usahanya.
"saya kan butuh lebih dari satu tabung dalam seminggu, tapi aturan sekarang satu keluarga cuma bisa beli empat tabung dalam sebulan. itu jelas tidak cukup buat saya," keluhnya.
riko menambahkan bahwa ia terpaksa mencari alternatif dengan membeli tabung gas ukuran 12 kilogram, yang harganya jauh lebih mahal.
"saya sudah coba cari alternatif, tapi tetap saja berat di ongkos. harapannya sih ada solusi untuk pedagang kecil seperti kami ini," tambahnya.
kebijakan pelarangan pengecer lpg 3 kilogram di kota prabumulih memang bertujuan untuk memastikan subsidi tepat sasaran, namun di sisi lain menimbulkan berbagai keluhan dari masyarakat.
warga yang belum memiliki jaringan gas kota merasa terbebani dengan harus membeli lpg di pangkalan yang letaknya jauh, sementara pedagang kecil kesulitan mendapatkan pasokan gas yang cukup untuk menjalankan usaha mereka.
meski demikian, pemerintah daerah memastikan bahwa distribusi lpg tetap dalam kondisi stabil dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar tidak terjadi kelangkaan.
sementara itu, warga yang telah beralih ke jaringan gas kota merasa lebih diuntungkan karena tidak perlu repot mencari lpg tabung 3 kilogram lagi.
dengan adanya berbagai dinamika ini, diharapkan pemerintah dapat menemukan solusi yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat agar tidak ada yang merasa dirugikan oleh kebijakan baru ini.*

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 5 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan