Migrant CARE Kecam Penembakan PMI Oleh Aparat Malaysia
Koordinator Migrant Care Jember Bambang Teguh Karyanto. -Foto: Antara-
"Kami mendesak pemerintah Indonesia untuk mengusut tuntas kasus penembakan ini dan memberikan perlindungan penuh kepada pekerja migran Indonesia yang masih bekerja di Malaysia. Pemerintah harus lebih agresif dalam melakukan langkah diplomatik untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak Malaysia," ujar Nurharsono.
Ia juga meminta pemerintah mempertimbangkan opsi penghentian sementara penempatan pekerja migran Indonesia ke Malaysia, mengingat tingginya risiko yang dihadapi para pekerja di negara tersebut.
BACA JUGA:Deddy Corbuzier dan Kontroversi Pernyataan : Anggota DPR Soroti Pelanggaran Militer !
BACA JUGA:Politik Sepekan : Respons Jokowi Soal Hasto hingga PDIP Akui PPN Naik !
"Migrant CARE menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban penembakan dan mendorong pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah-langkah serius, baik melalui jalur diplomatik maupun dengan merevisi kebijakan pengiriman PMI ke Malaysia," tambahnya.
Kasus ini kembali menyoroti lemahnya perlindungan bagi pekerja migran Indonesia, terutama mereka yang bekerja di luar negeri tanpa dokumen resmi atau melalui jalur non-prosedural.
Migrant CARE menilai bahwa keberadaan PMI non-prosedural sering kali dijadikan alasan untuk memperlakukan mereka secara tidak manusiawi, termasuk penembakan tanpa peringatan seperti yang terjadi dalam insiden ini.
"Status non-prosedural tidak dapat dijadikan pembenaran untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum dan HAM. Pemerintah kedua negara harus memperbaiki sistem perlindungan bagi pekerja migran untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," jelas Nurharsono.
BACA JUGA:MBG Harus Tepat Sasaran dan Efektif
BACA JUGA:Komisi III DPR RI Dukung Pelantikan Kepala Daerah Non-Sengketa MK
Ia juga menyoroti pentingnya peran pemerintah Indonesia dalam memberikan edukasi dan fasilitas yang memadai bagi calon pekerja migran agar mereka dapat bekerja secara legal dan mendapatkan perlindungan hukum yang lebih baik di negara tujuan.
Selain meminta langkah diplomatik, Migrant CARE juga mengajukan beberapa tuntutan kepada pemerintah Indonesia dan Malaysia, di antaranya:
1. Penyelidikan Transparan: Migrant CARE meminta pemerintah Indonesia untuk mendesak otoritas Malaysia melakukan investigasi independen terhadap insiden ini dan mengungkapkan hasilnya secara transparan kepada publik.
2. Penegakan Hukum: Mereka mendesak agar aparat yang terlibat dalam penembakan ini diadili sesuai hukum internasional, mengingat aksi tersebut melanggar prinsip-prinsip HAM.