Asal Usul dan Sejarah Kepercayaan di Balik Hari Valentine di Dunia
Temukan kisah sejarah dan tradisi yang melatarbelakanginya, dari Romawi kuno hingga perayaan modern di seluruh dunia-foto:instagram@kamihandycraft-
Ada dua jenis cokelat yang diberikan: giri-choco (cokelat kewajiban) untuk teman atau kolega, dan honmei-choco (cokelat istimewa) untuk kekasih.
Selain merayakan Hari Valentine pada 14 Februari, Korea Selatan memiliki tradisi White Day pada 14 Maret, di mana pria memberikan hadiah kepada wanita.
Uniknya, ada juga Black Day pada 14 April untuk para jomblo yang merayakan dengan makan jajangmyeon (mi saus hitam).
Di Italia, Hari Valentine dirayakan dengan tradisi memberi hadiah seperti bunga atau perhiasan. Banyak pasangan juga mengunjungi Verona, kota asal kisah cinta legendaris Romeo dan Juliet.
Di Indonesia, Hari Valentine sering dirayakan oleh anak muda dengan memberi cokelat atau bunga kepada orang yang mereka sayangi.
Namun, perayaannya tidak lepas dari kontroversi karena dianggap tidak sesuai dengan budaya lokal oleh sebagian pihak.
Meskipun Hari Valentine diterima secara luas sebagai hari kasih sayang, tidak semua orang merayakannya dengan suka cita.
Beberapa kelompok mengkritik perayaan ini sebagai bentuk komersialisasi cinta.
Industri kartu ucapan, cokelat, dan bunga sering dianggap memanfaatkan hari ini untuk meraup keuntungan besar.
Di beberapa negara, Hari Valentine bahkan dilarang karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai budaya atau agama setempat.
Namun, di sisi lain, banyak orang yang memanfaatkan momen ini untuk mengekspresikan kasih sayang kepada pasangan, keluarga, dan teman.
Hari Valentine tidak hanya tentang romansa; ia juga menjadi pengingat akan pentingnya kasih sayang dalam berbagai bentuk.
Dari kisah keberanian Santo Valentine hingga tradisi-tradisi modern, hari ini terus berevolusi. Meskipun perayaannya beragam di berbagai belahan dunia, semangat kasih sayang yang universal tetap menjadi inti dari Hari Valentine.
Bagi sebagian orang, Hari Valentine adalah waktu untuk menghargai orang-orang terkasih.
Bagi yang lain, ini adalah kesempatan untuk merayakan cinta secara lebih luas, termasuk kepada sahabat, keluarga, dan bahkan diri sendiri.*