Pemkab Banyuasin dan JPKP Bersinergi Wujudkan Indonesia Lumbung Pangan 2045

Focus Group Discussion (FGD) bertema Intensifikasi dan Ekstensifikasi untuk Meningkatkan Produksi Padi di Kabupaten Banyuasin.-Foto : Roni-

Meski demikian, Pemkab tetap berupaya meningkatkan luas tanam padi menjadi 238.543 hektar pada 2025, bekerja sama dengan pemerintah pusat dan provinsi.

Izro menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan lahan pertanian dengan mencegah alih fungsi lahan pertanian ke sektor non-pangan.

BACA JUGA:Kadinkes Muba Turunkan Tim : Investigasi ke Puskesmas Mekarjaya !

BACA JUGA:OKU Selatan Genjot Promosi Kain Tenun Khas Kawai Kanduk

Ia mengingatkan masyarakat untuk mematuhi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan. 

"Alih fungsi lahan tidak hanya merugikan petani tetapi juga mengancam ketahanan pangan. Oleh karena itu, kami meminta masyarakat untuk tetap menjaga lahan pertanian sawah agar bisa terus memproduksi pangan," tegasnya.

Ketua DPD JPKP Banyuasin, Indo Sapri, menyampaikan dukungannya terhadap program astacita ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto. 

Menurutnya, Banyuasin memiliki peran strategis dalam mendukung program nasional ini, mengingat potensi pertanian yang besar di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Laporan Penggelapan Motor Tak Kunjung Terungkap, Korban Minta Polisi Serius Tangani Kasusnya

BACA JUGA:Lamanya Daftar Tunggu : Haji Furoda dan Haji Plus Jadi Alternatif, Ini Perbedaan Keduanya !

"JPKP berkomitmen mengawal implementasi program ketahanan pangan ini agar berjalan maksimal. Tujuan kita adalah memastikan produksi padi di Banyuasin tidak hanya cukup untuk kebutuhan lokal tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Ini adalah langkah nyata menuju Indonesia Lumbung Pangan 2045," jelas Indo Sapri.

FGD tersebut menghadirkan berbagai narasumber yang memberikan pandangan strategis untuk mencapai swasembada pangan. 

Salah satu materi yang disampaikan adalah tentang peran Banyuasin sebagai lumbung pangan nasional, kontribusi sektor keamanan dalam mendukung produksi pangan, serta strategi peningkatan hasil padi dari tahap produksi hingga distribusi.

Selain itu, peserta diskusi juga membahas pentingnya modernisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung produktivitas petani. 

Dengan penggunaan teknologi modern, efisiensi produksi diharapkan meningkat, sehingga petani dapat menghasilkan lebih banyak padi dengan kualitas yang lebih baik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan