18 Provinsi Terhubung ! Indonesia Resmi Operasikan Proyek Kelistrikan Skala Nasional
Foto udara proyek pembangunan Menara Kujang Sepasang dengan pemandangan langsung ke Waduk Jatigede di Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (13/6/2023).-FOTO : ANTARA-
Selain itu, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan IKN.
Proyek ini dirancang untuk memperkuat infrastruktur energi, meningkatkan efisiensi distribusi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
Beberapa pembangkit listrik yang diresmikan antara lain PLTA Asahan 3, PLTGU Jawa 1, PLTS IKN 10 MW, PLTU Kalselteng-2, serta PLTM Dominanga.
BACA JUGA:Pemerintah Terima Usulan 7 Proyek Raksasa KEK Baru : Berikut Daftar 22 KEK di Indonesia !
Sementara itu, proyek transmisi seperti SUTET 500 kV Muara Karang Baru-Durikosambi dan GITET 500 kV Ampel Boyolali juga menjadi bagian dari inisiatif ini untuk memastikan efisiensi dan stabilitas sistem kelistrikan nasional.
Proyek ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas listrik, tetapi juga menekankan pengembangan energi terbarukan.
Sebagai contoh, PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di IKN berkapasitas 10 MW menjadi simbol komitmen Indonesia dalam memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan.
Selain itu, PLTA dan PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) juga menjadi andalan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Menurut Kepala Bidang Teknik dan Penerimaan Minerba Dinas ESDM, penggunaan energi terbarukan seperti yang diimplementasikan di PLTA Jatigede sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan kontribusi energi baru dan terbarukan hingga 23 persen dalam bauran energi nasional pada 2025.
Proyek strategis ketenagalistrikan ini diharapkan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Tidak hanya menjamin ketersediaan listrik yang stabil, proyek ini juga akan membuka lapangan kerja baru, khususnya di sektor konstruksi, operasional, dan pemeliharaan infrastruktur kelistrikan.
Selain itu, dengan meningkatkan distribusi energi di daerah terpencil, masyarakat di wilayah tersebut dapat menikmati akses listrik yang lebih baik.
“Proyek ini tidak hanya membangun infrastruktur energi tetapi juga membangun optimisme bahwa Indonesia mampu mengelola sumber daya alamnya untuk kesejahteraan rakyat,” kata Yusuf Permana.